About Me

My photo
i know what's right and what's wrong. i am cheerful and out going. it's hard for me to find the one that i want, but once i find the right person, i won't be able to fall in love again for a long time.

DO WHAT YOU LOVE

"Do what you love and you'll be good at it. Sounds simple enough. But what if you love reading comics, playing video games and watching korean dramas until your eyes pop out? Is it possible to make a career out of such things? What's the alternative? Spend all your time wishing you were brave enough to take that leap? Don't let fear stop you from doing what you love. Because ultimately, it's about being true to yourself."

Followers

Wednesday 26 May 2010

Puisi Hari Ini



Bukan niatku
Untuk menyakitkan
Bukan juga
Untuk melukakan
Tapi kerana emosi
Tiada ketentuan
Kerana sayang
Amarah sering dilepaskan
Maafkan aku
Jika hatimu dalam kuhiriskan.

Menangis aku
Menghitung air mata
Setitis demi setitis
Jatuh ke riba
Robekkan hati
Makin meluas
Selingan mutiara putih
Menjadi hiasan
Mataku hidup
Hanya untuk menjadi takungan
Mengalirnya cecair merah kalipun
Namun tiadanya kerisauan.

Akanku pergi
Meninggalkan semua
Usah kau bimbang
Usah kau sedih
Tidakkan adanya lagi kekacauan
Aku kan pergi
Membawa diri jauh dari penglihatan
Namun, perginya aku kali ini
Bukanlah untuk selamanya
Kan kukembali lagi
Mencari kesayangan-kesayanganku
Kerna dirimu jua
Sukarnya dicari ganti
Kasih sayang yang terbina
Kan terus kekal
Kekal sehingga bertemunya kita
Di laman syurga.


Salam sayang,
Qamar Purnama

Thursday 20 May 2010

Saat Rindu Menatap Kalbu



Angin bayu bertiup sepoi-sepoi bahasa
Membawa satu perkhabaran

Gerimis merintik-rintik jatuh membasahi bumi

Menghantar satu pesanan
Sang suria giat memancarkan sinarannya

Menghangatkan hati yang semakin membara

Cantik purnama tersenyum indah di malam hari

Memantulkan rasa kasih di jiwa
Kerlipan-kerlipan bintang di kaki langit

Melantunkan suara kerind
uan dari kejauhan
Kicauan-kicauan burung bebas berkeliaran di udara

Memecahkan kesunyian saat aku terkenangkan dirimu

Tasbih para cengkerik menceriakan kesepian malam

Sentiasa menemaniku saat aku memikirkan dirimu


Indahnya lukisan alam

Yang diciptakan Tuhan yang Maha Sempurna

Menjadi saksi-saksi kerinduanku terhadap dirimu

Betapa cantik aturan Tuhan

Menetapkan aku adikmu dan dikau kakakku

Dan hebatnya Tuhan
Mencampakkan ke dalam hatiku rasa kasih dan sayang

Yang sungguh luar biasa terhadap dirimu


Saat rindu menatap kalbu

Kini aku akan tetap terus
merinduimu
Saat kau lagi sedang sibuk menghadapi saat pertempuran

Saat kau lagi sedang bersemangat berjuang demi gelaran 'mumtaz'

Aku di sini sentiasa mendoakan agar dikau berjaya

Dan semoga redha Allah sentiasa bersamamu


Saat rindu menatap kalbu

Kini di hatiku hanya terukir namamu.














p/s: Saya rindu kakak saya!



Salam sayang,

Qamar Purnama

Tuesday 18 May 2010

My Online Novel.... Coming soon!




SEMANIS KURMA CINTA


Prolog

Di saat mata bertatap mata
Aku tahu engkaulah si dia
Si dia yang kunantikan kehadirannya
Selama berpuluh tahun lamanya

Di saat hati bersentuhan
Sehinggakan bibir menguntum senyuman
Dari kejauhan kurasakan kerinduan
Bila berdekatan kita berkasihan

Di saat cinta mula berputik
Mata kita makin melirik
Berlalunya masa kian berdetik
Sehinggalah kini hatiku dirisik

Di saat masa berputar deras
Mencemburui kita kelihatannya jelas
Tiadanya kau di sisi hatiku keras
Terasa hangat hatiku dipulas-pulas

Di saat kau menyahut seruan Illahi
Segala nasihat indahmu daku ingati
Akan kusimpan semuanya di kotak memori
Dengan izinNya pastinya kita kan bersua kembali

Mengenalimu suatu hadiah
Bersahabat denganmu suatu anugerah
Berkasih kita keranaNya suatu fitrah
Semanis kurma cinta-kisah kita menjadi sejarah.


**********



Usai menghadap Kekasih hati, dia mengatur langkah ke meja belajarnya. Ditatapnya sebuah gambar seorang jejaka tampan dalam majalah "Indahnya Dakwah," majalah khas yang diterbitkan oleh kelabnya, Kelab Dakwah dan Tarbiyah; yang kelihatannya melirik senyuman manis terhadapnya. Betapa rindunya dia terhadap insan itu, hanya Allah yang tahu. Telefon bimbitnya semakin hari semakin menyepi. Kalau dulu inbox dalam telefon bimbitnya itu sarat dengan mesej-mesej yang berupa nasihat yang dihantar oleh insan dalam majalah itu, kini, semuanya telah tiada lagi. Terasa semuanya kosong, tiada yang terisi.

Gadis ini bernama Nurul Atiqah atau lebih mesra dengan nama manjanya ,Nurul, dalam kalangan teman-teman sekuliyah. Insan yang ditatapnya dalam majalah terbitan kelabnya itu adalah satu-satunya sahabat ikhwah Nurul selama tiga tahun dia mengaji di situ. Ikhwah itu namanya Muhammad Hidayat. Sudah genap lima bulan sahabat yang dikasihi itu meninggalkan Nurul sendirian, meniti hari tanpa ada yang memperdulikan.

Baru sebulan mereka berkenalan dan melalui jalan dakwahlah mereka mengenal hati budi masing-masing. Melalui perantaraan orang tengah dan kecanggihan teknologi moden mereka berhubung. Siapa sangka akan berputik panahan cinta di hati masing-masing. Namun, cinta yang menurut mereka terkandung dua tafsiran yang berbeza. Cinta yang berputik di hati si lelaki adalah untuk mengikat tali suci, namun, cinta di hati sang gadis adalah demi mengekalkan tali ukhuwwah hingga ke syurga. Kedua-duanya menyimpan perasaan tetapi kedua-dua perasaan ini amat sukar ditafsirkan orang mahupun oleh diri mereka sendiri.

Duduknya Nurul dibirai katil di kolejnya itu, dibacanya berulang kali puisi yang dinukilnya selepas beberapa hari pemergian sahabatnya, Hidayat, kembali ke Rahmatullah. Puisi "Semanis Kurma Cinta," memutar kembali kisahnya dengan Hidayat dalam peti memorinya.


Bersambung...

Monday 17 May 2010

From the Inside (special on Teacher's Day)


(i)

Yesterday is a special day,

A special day for people like us,

People like us who love to be wished,
Love to be wished by our precious ones.

Our precious ones keep wishing us,

Keep wishing us a wish that brought us a smile,
Brought us a smile-it still continues,

It still continues until we satisfy.
Until we satisfy, sounds impossible to me,
Sounds impossible to me coz I didn't receive any,
I didn't receive any from any of my precious ones,
My precious ones perhaps they forgot,

Perhaps they forgot that I'm too their tutor,

I'm too their tutor sounds annoying to me,
Sounds annoying to me-yes it is,
Yes it is, I'm just temporary,

I'm just temporary, not gonna stay long,

I'm not gonna stay long, I'll leave,
I'll leave-they'll be glad,

They'll be glad coz nobody is gonna scold them or nag them,

Scold or nag them-the way I educate people,

(ii)

I educate people with full of patience,

Full of patience, I've tried hard,

I've tried hard but they still couldn't accept,
They still couldn't accept the way I am,

The way I am isn't like anyone else,

Like anyone else-so impossible for me to become,
Impossible for me to become someone they adore,
Someone they adore I could see,

I could see the beauty of the face attract them most,
Attract them most-something I'm hardly to give,
I'm hardly to give something I don't own,
I don't own beauty nor intelligence,

Beauty nor intelligence just aren't my specialties,
My specialties something that people could hardly see,
People could hardly see just with a first sight,
With a first sight they only feel disappointed,

Feel disappointed just like I do,
Yes I do feel a deep pain inside my heart,

Inside my heart it's like been tore out,
Been tore out by a very sharp knife,

Very sharp knife, until it hurts myself,

It hurts myself when I see my other friends' smiles,
My other friends' smiles for receiving gifts from their precious,
Gifts from their precious've given them a grin,
A grin-so obvious sketched on their faces,

Their faces shine thousands of starlight,

Thousands of starlight-thousands of glee,
Thousands of glee I could feel when reading their faces,
Reading their faces just like reading a page of a book,
A page of a book-they are written many secrets,

Written many secrets-secrets of their happiness,

Secrets of their happiness, how about me?
How about me, how do I feel-nobody cares,

Nobody cares for someone like me,
Someone like me who has nothing-nothing to be proud of,
Nothing to be proud of, so why I'm still here?

(iii)

Why I'm still here, that's a question,

A question that needs an answer,

An answer which'll only be given by the end of the day,
The end of the day-the day I'll leave,

The day I'll leave all my precious,
Leaving all my precious, so let them choose their own path,

Let them choose their own path-my last objective,

My last objective-seeing their succeed,
Seeing their succeed-my last aim here,

My last aim here to see they become someone I can proud of,
Someone I can proud of, it's not impossible,
It's not impossible coz I trust them,

I trust them with all my heart,
With all my heart I'm hoping nothing in return,

Nothing in return-yes, that's what you called a teacher,

(iv)

A teacher-like me-hoping nothing in return,

Nothing I want from my students,
Except to see them becoming successful people,
Seeing them to be accepted by the society,
Seeing the smile widely on the face in the day after,
In the day after tomorrow,
I shall see all my students succeed in their life
And already in their own path,
And that's-to me is an invaluable gift I shall request

From all students who are put under my care,

During this Teacher's Day!


p/s: I love all my students, especially students from my class, 3 As-Suyuthi. May Allah bless you all:)

With love,
Qamar Purnama


Sunday 16 May 2010

Special Poems on Teacher's Day


Why God Made Teachers
By Kevin William Huff

When God created teachers,

He gave us special friends

To help us understand His world

And truly comprehend

The beauty and the wonder

Of everything we see,

And become a better person

With each discovery.

When God created teachers,
He gave us special guides
To show us ways in which to grow
So we can all decide
How to live and how to do
What's right instead of wrong,
To lead us so that we can lead
And learn how to be strong.

Why God created teachers,

In His wisdom and His grace,

Was to help us learn to make our world

A better, wiser place.

Wonderful Teacher

With a special gift for learning

And with a heart that deeply cares,

You add a lot of love

To everything you share,

And even though You mean a lot,

You'll never know how much,

For you helped To change the world

Through every life you touched.

You sparked the creativity

In the students whom you taught,

And helped them strive for goals

That could not be bought,

You are such a special teacher

That no words can truly tell However much you're valued

For the work you do so well.


Teacher's ABC

(Tricia Stoddard)

A is for the Abundance of questions and yearning
B is for the Beauty I
C in your learning
D is for Doing it over til it's right
E is for the Effort you pour into learning each night
F is for watching how Far you can go
G is for watching you blossom and Grow
H is for reaching for that star so high
I is for Imagination, for the courage to try
J is for Joy in touching a child's life in a meaningful way
K is for the Kindness children bring to each day
L is for the Love of teaching we see
M is for the "Me" you're helping me to be
N is for Never being too weary to stay
O is for Overcoming the desire to stray
P is for the Positives you bring to each
Q is for showing the Quintessential way to teach
R is for the ability to power and Reason
S is for teaching to appreciate each Season
T is for Touching those that sit before you
U is for Understanding their fear of what's new
V is for the Vitality you bring to every day
W is for every Wonderment you bring their way
X is for the Xtra Special Teacher that You've become
Z is not for the Zoo! - but the wonderful job that you've done.

Sunday 9 May 2010

Dirimu Tiada yang Lain




Saat kau sarat mengandungkanku,

Sudah cukup menyedarkanku,

Betapa perihnya menanggung seorang lagi manusia
Dalam kandungan itu.

Setiap titik keringat yang mengalir,
Sudah cukup mengingatku,
Betapa seksanya setiap saat yang kau lalui,
Tatkala terputusnya urat-urat badanmu,
Demi melahirkan insan lain dari rahimmu,
Insan bergelar anak.

Saat kau berjaga tiap malam,
Tatkala mendengar esak tangis laparku,
Sudah cukup menggambarkan
,
Betapa lembutnya hatimu.
Tiada sanggupnya kau abaikan nyaring suaraku
Terbang bebas di udara sehingga aku dinyusukan.

Saat aku dibuli oleh dek deritanya kesakitan,
Pabila suaraku semakin meninggi di ruang udara,
Sudah cukup membuktikan betapa mulianya hatimu.
Tidak pernah sesekali kau biarkan aku direnggut oleh sang penyakit,

Tidak pernah sekalipun kau tinggalkan diriku sendirian

Melawan setiap kesakitan yang mendengkiku;
Yang terus-menerus menyerangku.

Merdu suaramu yang sangat menggoda jiwa
Sehingga terlena aku dipangkuanmu.
Dalam dakapanmu, kurasakan selamat,
Tiada yang mampu mendekati dan bisa menggangguku lagi

Kerna ku tahu, kaulah pelindungku.

Saat aku dirundung sepi,
Jika duka dan pilu terlukis di riak wajahku,
Kau datang membawa sinar kebahagiaan.

Kau hadir menerangkan gelita hidupku
Senyuman yang terukir di wajah tuamu, sungguh

Adalah penawar yang sangat hebat mengubati setiap kegelisahanku.

Ibu, Bagiku, kau adalah segalanya.
Tiada cinta selain cinta Tuhan dan Rasul,
Yang bisa menggantikan cintaku terhadapmu, ibu!
Kau adalah purnamaku,
Kau adalah kerdipan-kerdipanku,
Kau adalah suriaku,

Yang datang menyinari hari-hari suramku.

Yang datang mewarnai pelangi hidupku.


p/s: Puisi ini khas aku nukilkan buat ibuku, satu-satunya, Puan Zaila Abd. Kadir. Dia adalah ibuku dan selamanya dia tetap ibuku yang pertama dan terkahir. Mak, dirimu tiada yang lain dihatiku.


SAYANG MAK SANGAT2!!!!


Selamat Hari Ibu dari anakmu,
Qamar Purnama

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails