About Me

My photo
i know what's right and what's wrong. i am cheerful and out going. it's hard for me to find the one that i want, but once i find the right person, i won't be able to fall in love again for a long time.

DO WHAT YOU LOVE

"Do what you love and you'll be good at it. Sounds simple enough. But what if you love reading comics, playing video games and watching korean dramas until your eyes pop out? Is it possible to make a career out of such things? What's the alternative? Spend all your time wishing you were brave enough to take that leap? Don't let fear stop you from doing what you love. Because ultimately, it's about being true to yourself."

Followers

Tuesday 29 October 2013

Penat

~Bismillah~

Seriously, these two weeks I'm very busy and now I'm already exhausted. So many workloads are awaiting.
Exam papers marking, KSSR, oral tests, report card pick-up, performance practices and everything!
Just don't know how to manage everything properly.
I need guidance. I need support. And most importantly, I need enough rest!

So sorry for not be able to update new posts at the moment.
In sha Allah, as soon as everything is settled, I'll get back here.

I promise.

T__T

Thursday 17 October 2013

"Aku Mencintaimu"



Sukanya kalau ada yang menyampaikan sebuah puisi "Aku Mencintaimu" kepada kita kan?

Sangat sweet dan sangat menjaga bila seorang pria menyampaikan rasa hatinya
pada seorang wanita yang dicintainya lewat puisi seperti Ustaz Ilyas kepada Ayatul Husna
dengan membaca puisi karya Husna sendiri.

:')

Cinta Tuhan VS Cinta Manusia

~Bismillah~

Kasihnya Tuhan pada hamba-Nya yang begitu dicintai-Nya belum tentu dapat dipersembahkan dengan selautan air yang melitupi dunia. Kasihnya Tuhan pada hamba-Nya yang begitu dicintai-Nya belum tentu dapat ditukarkan dengan intan permata. Kasih-Nya Tuhan tak mampu ditandingi oleh apa-apa pun di dunia ini.

Tapi cinta manusia...
manisnya mampu menginjak-injak harga diri dan
pahitnya mampu membawa kepada bunuh diri akibat kekecewaan yang teramat. 

Cinta Tuhan membahagiakan dan menenangkan.
Cinta manusia memusnahkan dan menderitakan.
Cinta Tuhan penuh dengan bunga-bunga pahala.
Cinta manusia beronakan corak dosa.

Pilihan di tangan masing-masing.
Mau cinta Tuhan atau cinta manusia.
Bersedialah untuk memilih...

Sunday 13 October 2013

Puisi: Perempuan


~Bismillah~



Perempuan
Perempuan itu ibarat langit
Emosinya beruba-ubah
Seperti berubahnya cuaca dan musim
Mengikut waktunya

Perempuan
Perempuan itu ibarat permata
Yang terletak kemas di dalam balang kaca
Menyentuhnya sukar
Mendapatkannya apatah lagi
Maruah diri sentiasa terjaga rapi

Perempuan 
Perempuan itu ibarat biola
Jika pandai digesek
Maka merdulah lagunya
Jika silap digesek
Bisa menyakitkan telinga orang yang mendengar

Perempuan 
Perempuan itu ibarat awan
Saat ia berduka
Awan mendung sarat menurunkan
Hujan air mata
Senjata utamanya bagi menenagkan hati yang lara

Perempuan 
Perempuan itu ibarat cermin
Menjadi cerminan si lelaki
Menampkkan susuk kekuatan 
Serta kelemahan dirinya

Perempuan
Perempuan itu tulang rusuk si lelaki
Jika elok dilentur
Maka baiklah ia melurus
Jika silap dibentuk
Maka bengkoklah peribadi dan akhlaknya
Sukar diperbaiki

Perempuan
Perempuan itu pelengkap
Bagi kehidupan seorang lelaki
Tiada perempuan, tiadakan lelaki di dunia ini
Hilangnya perempuan, lelaki tidakkan bertemu identiti
Mulianya perempuan, hingga mampu meninggikan darjat lelaki
Di sisi Tuhan mereka
Indah perempuan
Andai ia menjadi muslimah solehah
Kebanggan agama

Aku ingin menjadi perempuan
Yang diredhai Tuhannya
Walau terpaksa menadah air matanya
Siang dan malam
Menagih cinta-Nya

Puisi: Saat Aku Jatuh


~Bismillah~

saat aku jatuh
aku butuhkan tangan
yang bisa menarikku
untuk bangkit kembali

saat aku jatuh
aku butuhkan kata-kata hikmah
menasihati diri ini
terus-menerus tanpa henti

saat aku jatuh 
aku butuhkan bahu
yang akan menadah setiap titisan air mata
mendengari setiap luahan hati

saat aku jatuh
aku butuhkan sekalung doa
memohon pada-Nya
agar diri ini bisa terus kuat
meniti dugaan sehari-hari

saat aku jatuh lagi terkulai
aku lagi butuhkan
dukungan seorang sahabat
yang bisa memahami 
segala yang terpendam di dasar hati

saat aku jatuh dan tumbang
dirimu sentiasa mampir
menghulurkan tangan
menawarkan bantuan
dan aku berterima kasih
atas anugerah Ilahi buatku ini

namun

saat dirimu jatuh
aku yang nggak bisa 
melakukan apa-apa
demi menenangkan mindamu yang kusut
                             jiwamu yang kacau
                      dan hatimu yang sempit
terasa sesaknya dada
menahan kesedihan yang tidak tertanggung lagi
betapa aku mengerti keadaanmu saat ini
namun tiada bisa bertindak apa-apa

hanya kepada-Nya 
aku bercurah hati
memohon agar dirimu 
sentiasa dijaga-Nya

wahai sahabatku
ayuh kita bangkit!

wahai sahabatku
ketahuilah
saat aku jatuh, kau selalu di sisiku
jadi kini saat kau pula jatuh
izinkan aku berdiri disebelahmu
mengangkat tubuhmu
agar berdiri sama tinggi denganku

aku sangat menyayangimu ESM
hanya kerana Allah :')

Saturday 12 October 2013

Take it easy!

~Bismillah~

It's been three months I've become a teacher and all I can say is, "Alhamdulillah..."
Thanks to Allah for giving me such noble profession to work as.
Being a teacher is surely not an easy task but to be truth, everyone can be a great teacher as long as he
has the passion and patient in his career.

However...
at one point of time, I felt like I was giving up of being a teacher, especially for the subject I'm teaching now.
English. I give many excuses to myself to show that I'm not good at teaching English. 

Among the excuses that I always give are:

- I'm not a fluent speaker of English coz English isn't my first language
- I have no one to talk in English to
- I've lack of English vocabularies
- etcetra, etcetra...

I know, as a teacher, I'm not supposed to be giving such nonsense reason coz being a teacher is not all about teaching (only) but it's about learning. Sometimes teachers can learn a lot of things from their students and in my case, I did learn a few things from my students which is to me should not be considered as a shameful thing. Because sometimes teachers may not know many things, the same goes to students. The process of teaching and learning in a classroom is all about give and take and it's also a matter of sharing all the knowledge you know to others. 

On the other hand, this is not the main point that I would like to share. 
My main concern is... I'm having some problems in dealing with my students' behaviour.

Different kids have different characters, personalities and (of course) behaviours!
This is the most thing that not all teachers can handle.
Well, including myself, especially due to the fact that I'm not an education graduate and 
I've zero knowledge about teaching skills, classroom management, how to handle kids...
everything about teaching and learning in classroom!
All I know is about English language; in particular all the linguistics part of it: semantics, syntax, grammar, lexicography, morphology and what not.
So to be said, all the things I had learnt in my past university have nothing to do with teaching profession!
That's why sometimes I became clueless whenever my students act or behave strangely and hyperactively in class...

Since I've become a primary school teacher for about three months, at the same time I've also become a class teacher for the same duration which I personally think that this is the most challenging part of being a teacher.

As class teacher, I need to take care of 18 children in my class and pay attention to not just their performances in academics but as well as their akhlak and behaviour in school.

And now... I'm dealing with a student of mine who has problems regarding his studies as well as himself. 

At first, I thought it was easy to handle this boy because from what I observe, he's such a lovely boy. He's friendly and he makes make friends with the adults so easily coz according to his mother, he loves to "bermanja-manja" with the elderly people. In term of that, he has no problem at all. All teachers can converse with him and he seems to be comfortable mingling with people who are older than him.

But...
since his parents live separately; he lives with his father here in KL while his mother and his little sisters are away in Sarawak, he has no one to take care of him at home. He has no one to ask about whether he has done doing his homeworks, he has no one to ask whether he's okay at school, he has no one whom he can laugh and cry with and he definitely has no one to share many things with. That's why he tries to get closer to me. But sometimes I find it hard because I don't want other students to see I'm giving extra care to one student only while I forget about the others. I try to be as fair as I can until one day I told him, "... we can be best friends but after class. During school hour, you must treat me as your teacher." Then he understood.

Now, many people concern about his exam but the problem is they cannot be with him for 24 hours. His parents are too busy with their works. So, his mother asked for my help to monitor him doing all his revisions for the coming soon examinations (the week after the school breaks). 

I know I can't do much but this is all I can offer. 
Without asking for any extra payments or fees, all I can do is to be with him for one whole day just to make sure that he does his revisions, especially for the subjects that he's weak at like English and Arabic. Can't believe that a student like him who's really good at speaking English could get low marks for his past English monthly test. So, I need to do something in order to help him get As for all subjects, plus nurture him how to be a good muslim too.

So, there's not time for you to give up yet, Hazimah! Just take it easy! May Allah ease your way
Rabbi yassir wa laa tu'assir.

:)
  

Tulang rusuk dan pemiliknya


Jodoh itu rahsia Allah...

Sekuat apa kita setia...
Selama apa kita menunggu...
Sekeras apa kita bersabar...
Sejujur apa kita menerima kekasih kita...
Jika Allah tidak menulis jodoh kita dengan kekasih kita,kita tetap tidak akan bersamanya.

Kerana tulung rusuk dan pemiliknya takkan pernah tertukar dan akan bertemu pada saatnya. :)
   
      *quoted



Lagu CSZ



Zahrana lukisan cinta suci
Nelangsanya hatimu sepi, senyummu tetap dalam ikhlas

Biar lama menanti tetap hati berpegang, cintamu suci

Zahrana risalah cinta suci

Cintamu hanya karena Allah walau dingin hati membeku

Menggunungnya hinaan, sebutan perawan tua, cintamu tetap suci

Sebut nama-Nya, dekat dengan-Nya, pinta pada-Nya

Segala perkara hidup dan cintamu indah pada waktunya

Takdirkan cinta atas restu-Nya, atas pilihan-Nya

Serahkan seluruh urusan cinta dan hidup hanya pada Allah, Zahrana

Zahrana risalah cinta suci

Cintamu hanya karena Allah walau dingin hati membeku

Menggunungnya hinaan, sebutan perawan tua, cintamu tetap suci

Sebut nama-Nya, dekat dengan-Nya, pinta pada-Nya

Segala perkara hidup dan cintamu indah pada waktunya

Takdirkan cinta atas restu-Nya, atas pilihan-Nya

Serahkan seluruh urusan cinta dan hidup hanya pada Allah, Zahrana


Cinta suci zahrana

~Bismillah~



Sinopsis

Menjadi seorang wanita berkerjaya, berprestasi, bereputasi tinggi, mempunyai pendidikan dan kecemerlangan yang bergemerlapan tetapi melewati usia tanpa teman yang halal dalam melayari bahtera perkahwinan bukanlah mudah. Zahrana berusia 34 tahun, pada usia itu wanita dari tanah Jawa itu diamuk tekanan masyarakat khususnya ibu bapa sendiri untuk melihat Zahrana bernikah, mempunyai suami dan cahaya mata penyejuk hati. 


Zahrana, wanita bercita-cita tinggi mendapat penghargaan antarabangsa sebagai arkitek ulung dari Universiti Tsinghua, Beijing namun hatinya resah apabila mendapat sambutan dingin daripada ibu dan bapa sendiri. Habiburrahman El Shirazy memulakan novel terbaharu yang terbit pada Mei 2011 berjudul Cinta Suci Zahrana ini dengan pertanyaan demi pertanyaan Zahrana terhadap dirinya sendiri sewaktu dalam penerbangan menuju Beijing untuk menerima anugerah berkenaan. Dewi Zahrana tertanya-tanya, berkonflik dalam diri akan sebab ibu dan bapa menghantarnya terbang ke Negara Tembok Besar dengan dingin.

Lina, sahabat baik sejak dari SMA dihubungi agar menemui ibu bapa Zahrana seraya menggali rahsia dinginnya mereka terhadap Zahrana. Melalui Lina, Zahrana mendapat tahu akan kecewanya Pak Munajat dan Bu Nuriyah terhadap dirinya. Ya, Zahrana seharusnya cukup membanggakan ibu dan bapa apabila mendapat pengiktirafan antarabangsa, bakal melanjutkan S-3 dan tulisan-tulisan Zahrana termuat dalam jurnal-jurnal antarabangsa dunia reka bina. Namun, segala pengiktirafan dan kecemerlangan Zahrana tidak mampu menandingi harapan dan impian Pak Munajat serta Bu Nuriyah yang kepingin Zahrana mengakhiri dunia sendirinya dengan pernikahan. Zahrana dilabel sebagai 'anak perawan tua'. Sesetengah jiran mula berkata tentang Zahrana yang sukar menemui jodoh pada usia sebegitu. Mengenangkan pendapat pakar perubatan akan kesukaran mendapatkan zuriat pada usia wanita lewat 30-an tambah merisaukan Pak Munajat dan Bu Nuriyah. Mereka khuatir andai keturunan mereka tidak bersambung gara-gara liatnya Zahrana menemui jodohnya. 

Namun demikian, Zahrana tidak pernah membenci cinta dan menguburkan impian untuk berumah tangga. Zahrana berusaha keras untuk mencapai puncak kejayaannya dalam pelajaran dan kerjayanya. Zahrana terlalu fokus pada matlamat dan impiannya. Walau bagaimanapun, Zahrana tetap punya keinginan dan kerisauan memandangkan diri yang belum berpunya. Dia berusaha untuk mencari jodohnya tetapi dengan cara yang begitu berhati-hati. Wanita kental ini tidak mahu perkahwinannya berantakan di kemudian hari, mendapat suami yang hanya menyakitkan hati atau menzalimi dirinya sendiri. Zahrana bertahan lama hidup dengan tohmahan 'anak perawan tua' kerana mengejar jodoh terbaik buatnya. 

Pak Sukarman, Dekan Fakultas Teknik di Universiti Mangunkarsa berusia lewat 50-an berusaha mendapatkan Zahrana. Kejelitaan, kebijaksanaan dan penghargaan yang diperoleh Zahrana menjadikan dia begitu tergila-gilakan pensyarah muda berkenaan. Zahrana yang mengetahui sikap mata keranjang dan kebejatan moral Pak Sukarman telah menolak lamarannya. Penolakan lamaran membuatkan Zahrana diancam sehingga menarik diri dari kerjayanya di universiti berkenaan. Dendam Pak Sukarman yang menganggap dirinya besar, terhormat dan tidak wajar setelah ditolak lamarannya oleh Zahrana mengatur strategi agar Zahrana kekal sebagai perawan tua. 

Setelah menarik diri dari Universitas Mangunkarsa, Zahrana berkhidmat sebagai pensyarah di sebuah pesantren. Di pesantren, Zahrana tekad memenuhi impian Pak Munajat dan Bu Nuriyah dengan memohon bantuan kiyai melalui Ummi Saadah agar mencarikan calon suami yang soleh dan bertakwa untuk dirinya. Status, pelajaran dan kewangan tidak diutamakan Zahrana bagi calon suami, yang dipentingkan ialah ketakwaan dan keimanan bakal suami bagi mendidik diri dan anak-anaknya nanti. Pak Sukarman yang mendapat tahu Zahrana bakal menikahi Rahmad (penjual keropok yang soleh) mengatur strategi membunuh Rahmad pada hari pernikahannya dengan Zahrana.

*copied and pasted


Hassan dan Zahrana
*Kisah "Cinta Suci Zahrana" ni, sangat-sangat memberi inspirasi pada saya. Kesucian diri dan cinta Zahrana mengingatkan saya kepada ibunda saya, Saidatina Khadijah. Beliau memang idola saya, ikon muslimah saya sejak saya kecil lagi. Daripada kecik, memang daripada dulu lagi, saya nak jadi seperti beliau. Memang nak jadi macam beliau. Cantik, jelita, cerdik, lemah lembut dan pemurah dalam memberi walaupun umurnya ketika dinikahi Nabi saw sudah mencecah 40 tahun... namun, masih mengekalkan kecantikan dan keperawanannya kerana cintanya yang suci dan kemurnian akhlaknya. Semua karakter yang ada pada buah hati Nabi saw ni sedang cuba saya tanamkan dalam diri saya. Dan saya tak sangka, Kang Habib dan Pak Chaerul Umam buat kisah sebijik macam kisah hidup Saidatina Khadijah, yang mana Zahrana juga bernikah dengan lelaki soleh yang lebih muda daripadanya. Di pengakhiran cerita, saya menitiskan air mata... saat Zahrana sujud syukur di atas tikar sejadah sebab Allah dah pertemukan dia dengan jodohnya.

:')

Sunday 6 October 2013

Lonely, weak

~Bismillah~

I feel lonely. I'm feeling very weak, without his presence. I gain no strength when realizing that he's not around. Meowing and playing in the grass where he used to play.Climbing up the small tree where he used to climb. My dear Po. He's no longer exist. He had gone. Gone forever. Gone with the tears. 
Po, he left without me giving him a big last hug and kiss.

My dear Po... I miss you so much!

T__T

Po, saya sayang kamu!

~Bismillah~


Kenangan Po (atas badan Lala

"Hello. Assalamualaikum. Li... ko sehat?" teresak-esak.
"Waalaikum salam. Aku sihat alhamdulillah. Ko?"
"Aku baik... kurang baik...." tak dapat nak tahan esakan tangis. menangis jugak dekat telinganya.
"Kenapa ni, Zmah? Cuba ko cite kat aku."
"Li..... kucing aku dah takde! Dia dah takde, Li. Dia dah pergi! Tak dapat dikesan lagi." terus menangis. Air mata tak henti-henti mengalir.
"Ya Allah... kenapa boleh jadi macam tu? Dia sakit ke? Kejap. Kucing ko yang mana satu ni?" dia bertanya.
"Anak Lala. Nama dia Po. Yang kelabu mix dengan putih yang Nanny Zai pernah post dalam FB wall dia dulu."
"Oh... yang tu. Ok2."

Saya pun ceritakan hal sebenar yang jadi pada Po sebelum pemergiannya pada Li.

"Aku cite kat ko ni pun sebab masa aku sedih tadi, aku teringat kat ko. Ko pun ada kucing. Ko pun pernah kematian kucing yang ko sayang. So, aku pikir, aku nak luah kat ko je sebab ko je yang faham dan tahu perasaan tu."
"Ya.... aku faham.. aku faham perasaan ko. Aku pun dulu masa kucing aku mati, aku dekat asrama. Bila mak aku bagitahu kucing aku mati, aku menangis gila2 sebab sedih." 
Saya sambung, "Aku sedih sangat Li. Aku paling sayang Po. Dia manja dengan aku. Dia baik sangat."

Li hanya mendengar dengan setia. Mendengar setiap satu ucapan saya yang diselangi dengan esakan tangis yang tak henti-henti.

"Dah tiga hari dia tak ada dengan kitorang aku rasa kehilangan sangat-sangat. Sebab tu aku duduk dekat luar rumah aku. Tengok anak-anak Lala menyusu, tiba-tiba aku sedar Po takde. Then, aku terbayang-bayang dia berjalan perlahan-lahan menuju ke arah aku...aku rindu dia..."

"Zmah... tu maknanya Allah nak uji ko. Itu Allah baru uji dengan binatang kesayangan. Belum lagi Allah nak uji dengan manusia yang kita sayang.."
"Tapi kenapa Li? Kenapa setiap benda yang kita sayang takkan lama dengan kita?"
"Haa.... tu maksudnya Allah memang nak ujilah tu. Allah lebih sayang dia. Dan Po pulak pergi senyap-senyap sebab dia tak nak mati depan ko. Dia takut ko tak boleh terima kematian dia. Nanti ko lagi sedih."

"Aku selalu terbayang roh dia datang dekat aku."
"La... janganlah terbayang macam tu. Cuba bayangkan tiba-tiba suatu masa dia hidup lagi. Dia berjalan ke arah ko. Nak buat surprise!"

Saya tersenyum.

Bila telefon diletak beberapa minit lepas tu, mata terus pandang ke langit.
Terbayang-bayang wajah Po.
Termasuk hari ni, dah tiga hari saya bersedih kerana pemergiannya.
Tapi baru hari ni saya menangis sepuas-puasnya sebab teringat kat dia.

Po.
Kucing saya. Dia masih bayi tapi sudah mendahului saya.

Po, saya rindu kamu.
Po, saya sayang kamu.

Kenangan Po (kanan gambar)


:')

Allah knows best, kan?

~Bismillah~

kita sering mendengar ungkapan-ungkapan seperti;

"kita takkan pernah dapat apa yang kita nak"
"selalunya benda yang kita sayang takkan lama dengan kita"
"kita nak benda lain tapi benda lain yang Allah kasi"

... dan macam-macam lagi. bila diselami balik kata-kata ni, 'alahai... daifnya aku sebagai hamba-Nya. langsung tak pernah mensyukuri nikmat pemberian-Nya.' kan?

*tersentap

biasalah tu. sebagai manusia biasa, kita takkan pernah lari daripada merasakan semua ni. 
bukan sebab kita tak pernah bersyukur, hanya kita sukar menerima takdir yang sudah tertulis untuk kita.

dalam usrah yang lepas, naqibah memberi satu soalan kuiz yang tak pernah ditanya sebelum ni.

"apakah benda yang paling pertama yang Allah ciptakan?"

ada yang jawab syurga. ada yang jawab neraka. ada yang jawab Nabi Adam a.s.
dan saya? saya jawab yang saya tak tahu.

bila naqibah mengulangi soalan, maka jawapan yang diberikan ialah QALAM.
apa itu QALAM? QALAM nilah yang menulis takdir manusia sebelum ia dilahirkan ke dunia.
antara perkara2 yang QALAM tuliskan sebelum Allah lahirkan manusia ke dunia ni ialah:

- nasibnya (bahagia atau derita)
- rezekinya
- jodohnya
- ajalnya

subhanallah... hati terus memuji-muji Allah. hal ini terlalu kecil sebab itu sering dilepas pandang.

naqibah sambung lagi dengan satu cerita tentang seorang muallaf.

"setiap kali saya terdengar perkataan, 'tercatat,' saya mesti teringatkan kisah muallaf ni," katanya.

"muallaf ni pernah cakap kita tak pernah terfikir yang segalanya sudah tercatat sebelum kita dilahirkan ke dunia lagi. kita tak pernah terfikir bahawa Allah sudah mengarahkan si QALAM tadi menulis dalam buku takdir kita bahawa kita akan dilahirkan ke dunia sebagai seorang Muslim dan terpilih pulak untuk jadi umat Nabi Muhammad SAW yang akan mendapat syafaat baginda di akhirat kelak. kita tak pernah terfikir pun dalam jutaan manusia yang Allah lahirkan ke dunia ni, sudah tercatat oleh QALAM bahawa kitalah yang akan menjadi penggerak yang akan menyambung perjuangan Nabi2 kita dan para sahabat. kita tak pernah terfikir pun bahawa sudah tercatat dalam buku takdir kita bahawa kita adalah THE CHOSEN ONE. sedangkan ramai orang bukan Islam di luar sana masih meraba-raba mencari cahaya kebenaran. sebab tu kita ambil ringan benda ni."

nikmat Islam dan Iman adalah antara nikmat terbesar yang saya pernah terima selama saya hidup di dunia/
Islam dan Iman merupakan hadiah Allah yang sangat sangat besar nilainya.
kita masih lagi tahan jika kita kehilangan benda lain, tapi sekali kita kehilangan Islam dan Iman ni,
wallahua'lam apa yang akan jadi pada kita di hari kemudian.
bukan setakat teraba-raba, mungkin dah tak nampak langsung kat mana cahaya kebenaran tu.
naudhubillah!

*masuk bab lain tapi masih ada kaitan dengan isi di atas

bercakap pasal QALAM tadi, tiba teringat pasal takdir manusia yang telah tercatat olehnya.

jika sudah tercatat oleh si QALAM bahawa orang yang kita sayang tu bukan untuk kita, bukan life partner kita atau bukan teman hidup yang kita cari2 selama ni,
sudah tercatat jugalah bahawa kita perlu menyantuni dia sebagaimana yang sudah tercatat dalam buku takdir kita dan dia.

kenapa rasa macam complicated sangat ayat saya ni?

macam ni...

kalau sudah jelas bahawa orang yang benar-benar kita cinta tu bukan dtakdirkan untuk menjadi jodoh kita, kita tetap perlu melayani dan menyantuni dia sebagai seseorang yang sudah Allah tetapkan 'siapa sebenarnya dia' dalam hidup kita.

jika sudah tercatat bahawa dia hanya sahabat kita, maka sebagai sahabatlah kita perlu menyantuninya.
jika sudah tercatat bahawa dia hanya abang kita, maka sebagai abanglah kita perlu menyayanginya.
jika sudah tercatat bahawa dia hanya adik kita, maka sebagai adik sajalah kita perlu mengasihinya.
jika sudah tercatat bahawa dia hanyalah seseorang yang pernah hadir dalam hidup kita, maka dengan itu kita perlu menganggapi dirinya sebagai hamba Allah yang sama-sama dengan kita berjuang demi meraih redha-Nya.

walau siapa pun dia yang sudah Allah tetapkan dalam buku takdir kita,
kita perlu menghargai kewujudannya dalam hidup kita.
ada sebab kenapa Allah hadirkan dia dalam hidup kita.
kehadirannya tidak sia-sia.

setiap manusia yang telah ditakdirkan datang dalam hidup kita,
hadirnya membawa satu hikmah dan perginya juga meninggalkan satu hikmah.

.... dan hikmah itu kadang-kala tersembunyi. sekali-sekala kita kena gunakan torch light Iman untuk mencari kelibatnya. in sha Allah, kalau kita tak putus asa, kita mesti akan jumpa jugak.

*sambungan

ni bersangkutan dengan konsep REDHA yang pernah saya jelaskan sebelum ni.

REDHA itu tak perlu diungkapkan tapi perlu dirasa dan dialami sendiri oleh hati.
REDHA adalah manifestasi cinta terhadap Rabb.
bila hati sudah REDHA, segala yang tak diingini boleh dihadam dengan mudahnya oleh hati.

alangkah manisnya bila hati dapat menerima sesuatu yang sudah tercatat oleh Allah dalam buku takdir kita.

walau banyak mana air mata yang mengalir, tapi hati tetap rasa tenang dan bahagia sebab cinta Allah sudah mula bercambah dan berbunga jauh di sudut hati.

hati manusia hak milik mutlak Allah. 
Allah yang menciptakannya.
jadi Allah tahu apa yang terbaik untuknya.

jadi, tak usahlah bersedih. bergembiralah.
Allah knows best, kan?

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails