About Me

My photo
i know what's right and what's wrong. i am cheerful and out going. it's hard for me to find the one that i want, but once i find the right person, i won't be able to fall in love again for a long time.

DO WHAT YOU LOVE

"Do what you love and you'll be good at it. Sounds simple enough. But what if you love reading comics, playing video games and watching korean dramas until your eyes pop out? Is it possible to make a career out of such things? What's the alternative? Spend all your time wishing you were brave enough to take that leap? Don't let fear stop you from doing what you love. Because ultimately, it's about being true to yourself."

Followers

Tuesday, 31 August 2010

Kuasa Cinta


Salam.

Cinta Adalah...

Cinta adalah kekuatan
Yang mampu
Mengubah duri jadi mawar
Mengubah cuka jadi anggur
Mengubah malang jadi untung
Mengubah sedih jadi riang
Mengubah syaitan jadi nab
iMengubah iblis jadi malaikat
Mengubah sakit jadi sihat
Mengubah bakhil jadi dermawan
Mengubah kandang jadi taman
Mengubah penjara jadi istana
Mengubah amarah jadi ramah
Mengubah musibah jadi muhibbah

Itulah cinta.



Sekalipun Cinta...

Sekalipun cinta telah kuuraikan
Dan kujelaskan panjang lebar
Namun, jika cinta kudatangi
Aku jadi malu pada keteranganku sendiri

Meskipun lidahku telah mampu menguraikan
Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya
Kata-kata pecah berkeping-keping
Begitu sampai kepada cinta
Akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keldai terbaring dalam lumpur

Cinta sendirilah yang menerangkan
Cinta dan percintaan.



Kau Mencintaiku

Kau mencintaiku
Seperti bumi
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menanggung beban derita
Tak pernah lelah
Menghisap luka

Kau mencintaiku
Seperti matahari
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membagi cerah cahaya
Tak pernah lelah
Menghangatkan jiwa

Kau mencintaiku
Seperti air
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membersihkan lara
Tak pernah lelah
Menyejukkan dahaga

Kau mencintaiku
Seperti bunga
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menebar mekar aroma bahagia
Tak pernah lelah
Meneduhkan gelisah nyala.

(sumber: puisi-puisi ini dipetik daripada filem Ketika Cinta Bertasbih)


p/s: Saya ingin berterima kasih kepada Kekasih saya yang begitu agung cinta-Nya kepada saya, iaitu Allah 'azza wajalla (terima kasih, ya Allah). Juga saya ingin mengucapkan terima kasih juga kepada junjungan Rasulullah s.a.w kerana mencintai saya sebagai umat baginda (terima kasih, Rasulullah). Tidak dilupakan kepada insan-insan ini yang begitu dalam cinta mereka terhadap diri saya dan insya Allah cinta mereka kekal di hati saya sampai bila-bila. Mereka adalah ayah, emak, kak long, abg long, angah, kak arsyi, abg nwar, kak aishah, kak uda, haifz, zaim, guru-guru, sahabat-sahabat terdekat, anak-anak murid dan semua sahabat baru saya yang tidak putus-putus doanya untuk saya. Puisi ini saya hadiahkan mereka semuanya. Semoga cinta antara kita semakin mekar dari hari ke hari.

Aku mencintaimu...


Wallahua'lam.

Sunday, 29 August 2010

Munafikun dan Mukminun


Salam.

Balasan yang diberikan Allah s.w.t. kepada mereka yang mempermainkan agama-Nya serta ganjaran hebat yang dikurniakan Allah s.w.t. juga kepada mereka yang mencintai agama-Nya.

Perhatikan ayat-ayat Allah di bawah ini baik-baik dan sama-samalah kita menghayati isi yang terkandung di dalamnya. Insya Allah.

Allah s.w.t. berfirman dalam Surah at-Taubah ayat 67-68 yang bermaksud:

Orang-orang munafik lelaki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. (67)

Allah menjanjikan (mengancam) orang-orang munafik lelaki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka; dan mereka mendapat azab yang kekal. (68)


Allah s.w.t. berfirman lagi dalam surah yang sama ayat 71-72 yang bermaksud:

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, melaksanakan solat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (71)

Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di syurga 'Adn. Dan keredhaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung. (72)

Orang-orang yang ingkar pasti mendapat balasan dan azab yang keras dari Allah dan seburuk-buruk tempat tinggal mereka yang Allah sediakan adalah neraka Jahanam (na'udzubillah).

Namun, orang-orang yang beriman dan berpegang kuat pada tali Allah, bakal mendapat ganjaran hadiah dari Allah yang tiada tolok bandingnya. Sebaik-baik dan semulia-mulia tempat yang Allah sediakan bagi golongan ini adalah Syurga 'Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang indah (subhanallah, amin).

Kita adalah manusia yang diciptakan Allah dan diutuskan Allah ke dunia ini atas dasar satu tujuan sahaja. Iaitu untuk mengabdikan seluruh kehidupan kepada Allah yang satu. Namun, sesungguhnya Allah itu Maha Besar dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Kita diberi dua pilihan. Dua jalan. Jalan untuk melaksanakan apa yang diperintah Allah dan jalan untuk mengingkarinya. Segala keputusan di tangan kita.

Apapun keputusan yang kita ambil, ia akan memberi kesan kepada kehidupan akhir kita kelak. Dan keputusan kita itu juga yang akan memandu kita sehingga ke akhir hayat.

Wahai manusia, Allah telah janjikan kepada kita. Orang-orang munafik balasannya bagaimana dan orang-orang beriman ganjarannya itu seperti apa. Dan ketahuilah bahawa semua janji Allah itu adalah benar.

Maka, pilihlah. Dalam golongan yang mana satukah kita ingin berada?

Adakah golongan munafikun, yang badannya akan hancur terbakar dijilat bara api neraka Jahanam?
Adakah golongan mukminun, yang dirinya sentiasa bahagia dan tenang mengamati keindahan syurga 'Adn?

Fikirkanlah.

Wallahua'lam.


Saturday, 28 August 2010

Niqab


Salam.

From Anas that the Muhammad said: And if one of the women of Paradise looked at the earth, she would fill the whole space between them the earth and the heaven with light, and would fill whatever is in between them, with perfume, and the veil of her face (niqab) is better than the whole world and whatever is in it."[Sahih al-Bukhari]

What is niqab?

Niqab is a veil used to cover a woman's face.

Or in precise, "a niqāb (Arabic: نِقاب‎ "mask") is a veil which covers the face, worn by some Muslim women as a part of sartorial hijāb. Niqab is most common in the Arab countries of the Persian Gulf such as Saudi Arabia, Yemen, Bahrain, Kuwait, Qatar, Oman, and the UAE. It is also common in Pakistan." (source: http://en.wikipedia.org/wiki/Niq%C4%81b)

It's true that wearing a niqab is not considered as sunnah but there is something special about wearing niqab that most people don't realize until today.

I have a few friends who are wearing niqab. Two of them are my ex-schoolmates and the other one is my classmate (here in IIUM). When the first time I saw my schoolmates wearing niqab, I wondered what was exactly they are wearing the niqab for? But then, I made my own assumptions.

They are wearing niqab because:

- Her mother is wearing niqab too. So, it's like she wants to follow her mother's footsteps wearing niqab also.

- She has a beautiful face which can melt men's heart easily whenever they look at her face. And she wears niqab in order to avoid herself from being tackled by men.


- She wants to keep her face only for her husband.


- It's been a tradition or culture in her country to wear niqab whenever a woman wants to leave the house.


- And so on, so forth.


I had watched a video regarding the specialties of being a woman, in my laptop. Subhanallah, one of the points being discussed in that video including the benefit of wearing niqab (for women).

Women who cover their face from people's sights, will be given the best reward from Allah in the heaven. They will be able to see Allah's face first rather than anyone else. Alhamdulillah.

Actually, there is another reason why a women is encouraged (not compulsary) to wear niqab. It has something to do with men's ability actually, to know more about women's secret. But I'm not going to discuss in here. I'm afraid it might bring to a slander among us. So, why don't you discover yourself?

So, my question is, is it too bad to wear a niqab? Girls, what say you about this issue?

To be frank, there's nothing wrong for a women to wear a niqab. However, there are some conditions that need to be considered first before you decide to wear it.

A women who wants to wear niqab must:

- be strong in whatever situation she might be in to


- be consistent (istiqamah). If you decide to wear niqab, you shall not put it out once you have worn it.

- not wear niqab in order to get attention from everyone.

- have a very specific reason for wanting to wear niqab.


Please don't misunderstand. Wearing niqab is nit a sunnah. But, we must know that every good deeds that we commit, will get rewards from Allah if we commit it for the sake of Him.

As Sheikh Muhammad Sayyid Tantawy, previous dean of Al-Azhar University said, "full-face veiling a custom that has nothing to do with the Islamic faith. “The niqab is a cultural tradition and has nothing to do with Islam.”[29] The decision came from an incident involving a school girl to remove her niqab during a visit to an Al-Azhar school, when Tantawi reportedly said that he would call for an official ban for the face veil in Islamic schools. Tantawi's decision stem from his views that more younger Muslims have lost touch with traditional Islamic scholarship and have come under the influence of extremist imams who have little or no formal training in Islamic scholarship." (source: http://en.wikipedia.org/wiki/Niq%C4%81b)


Insya Allah.

Friday, 27 August 2010

New poems to ponder

(Malay)

Benarkah Islam akan kembali dagang
Sebagaimana yang disebut Nabi
Namun hakikat ini tidak disedari orang
Kerana diri sendiri tidak mampu diperbaiki

Tatkala isu agama mula dibahaskan
Makin banyak yang memutar belitkan
Agama kini menjadi bahan persendaan
Bagi mereka yang hidupnya tiada pegangan

Tiap-tiap hari yang berlalu
Seorang demi seorang keluar dari landasan kebenaran
Tiap-tiap hari yang berlalu
Seorang demi seorang saudara baru dialu-alukan

Jika dahulu Rasulullah dibela
Namun kini baginda dipijak-pijak maruahnya
Oleh kaki-kaki kotor mereka
Yang semakin jauh dari rahmat-Nya

Sedarlah wahai insan akan tanggung jawabmu
Membela dan menyayangi agama yang satu
Sungguh janji Allah itu pasti
Ganjaran syurga di akhirat sedia menanti


(English)

What is considered as a gift to you

A gift
It could be something special
It could be something precious
It could be something which makes people smile
It could be something which could bring happiness

A gift
It is something
Which could make people more appreciate
Their lives
That would make them want to cherish
With their loved ones

A gift
Makes us always want to thank
Showing gratitude
Because it's a sign

A gift
It's a sign of appreciation of this life
It makes people want to say
Alhamdulillah, everyday
Thank you Allah
For all the gifts you've granted us
The gift of Islam and the gift of time
The most precious ones.

Two poems for today

Salam.


Peace, come to me

Today,
Yes, I shall pay.
Pay for what?
Pay for all the tears that went away.
I cried and mourned,
For all the things that come and go.
I realize one thing.
Inside my heart, there are a few spaces to be filled.
Filled with what?
With many things.
Peace and happiness are the needs.
Oh, I forgot one more thing.
The most valuable and precious,
That've just been discovered.
That thing which we call, love.
Love from Him, from my Lover, I could feel.
Entering and filling all the empty spaces
Inside my heart.
Now I know.
That He's with me, always.
He leave me not, nor He shall forget me.
Wo ai nie Allah, that's what I really want to say.
Today, tomorrow and always.


A New Day, A New Start Has Begun

I woke up, with all His blessing,
I woke up, with all the spirit,
I woke up, with full of energy,
Given by God inside me.

Remembering the past, I shall no more,
For He had led me to the betterment of life.
He has shown me all the mistakes I had done,
And there is still a second chance for me
To start a new life.

Men cannot live, without His Mercy,
Men cannot survive, without His Love,
God is like a best friend to us,
Once they've made Him furious,
There'll be no more joy and laugh.
A new day, a new start has just begun.
Not just for me but for all,
Let's purify ourselves from all the black spots.
So that we can live with cheers and gaiety,
Towards the End.

Wednesday, 25 August 2010

Ungkapan Cinta



Salam.


Sering kedengaran di rongga telingaku

Beberapa ungkapan cinta

"Saya cintakan awak"

"I love you forever"

"Tiada cinta yang lebih hebat selain cinta kita"

"Awak ditakdirkan untuk menyerikan hidup saya"

Dan pelbagai lagi

Terlalu banyak tidak terhitung

Adakala telinga terasa panas

Tiap kali mendengar ungkapan-ungkapan ini dilontarkan

Oleh seorang kekasih kepada kekasihnya

Namun hati ini tidak bisa menipu

Sebagai manusia

Yang turut mendambakan cinta

Turut ingin dibelai dengan ungkapan yang sama

Bila diluahkan rasa hati

Kepada bonda tercinta, katanya

"Akan tiba saatnya nanti."

Tapi hati tetap meronta-ronta

Entah mengapa, takdir yang belum terjadi itu

Sering cuba dinafikan kemungkinannya

Tapi bila?

Benarkah akan ada seorang putera

Yang bakal menambat hatiku ini

Dengan ayat-ayat cinta sebegitu?

Walau setiap hari kumenadah tangan menjulang ke langit

Meminta kepada-Nya

Hatiku masih juga gelisah

Bukan tidak percaya dengan ketentuan-Nya

Cuma butuhkan kepastian

Adakah ia benar-benar bakal terjadi?

Benarkah aku berpeluang menerima ungkapan cinta

Dari insan teristimewa yang dititipkan Tuhan?

Insan bernama suami

Ungkapan cinta,

"Aku mencintaimu, duhai isteriku."

Inilah ungkapan cinta yang sangat aku dambakan

Entah bila, aku tidak tahu.

Yang kutahu, kuharus terus menunggu

Dengan penuh kesabaran.



Dipetik daripada sebuah 'buku' puisi berjudul "Semua Tentang Cinta,"
nukilan Tanpa Nama.

Saturday, 21 August 2010

Amanah


Salam.


Firman Allah s.w.t. yang bermaksud,

"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendenagr, Maha Melihat." (Surah an-Nisa', ayat 58)


Qasidah Amanah

Terasa berat memikul amanah

Yang diletakkan di atas bahu

Memegang suatu kata janji

Lailahaillallah... muhammadurrasulullah...

Bukanlah suatu olok-olokkan

Tidaklah juga suatu permainan

Amanah, suatu yang tiada tara nilainya

Dititipkan Tuhan buat semua yang bergelar Muslim

Jika diabainya, maka di atas bara api itulah tempat tinggalnya

Seringkali amanah yang disampaikan

Ditolak mentah-mentah

Kerana ego diri yang semakin membaham

Sehingga rapuhnya iman menjadi alpa kepada-Nya

Amanah, tugas semua

Tidak hanya pada Rasul mahupun Nabi

Dan beruntunglah mereka yang menyebarkannya

Dan berbahagialah hati-hati mereka yang terbuka untuk menerimanya

Amanah Allah kepada manusia

Adalah timbang tara untuk menuju ke alam sana


p/s: Diri ini sangat merindui seorang manusia di bumi Cairo. Semoga engkau diberkati-Nya.


Salam sayang,

Qamar Purnama


Thursday, 19 August 2010

Yup, He's my friend!



Salam.

See above picture? Who do you think he is? A man? Of course! A student? Well, at first he doesn't really look like a student at all. He looks more like a politician himself. But, the term 'mahasiswa' there clearly proves that he is a student after all. LOL.

Ok. This is my friend. Syed Kamil al-Hady Syed Md Nasser. We got to know each other since we were in matriculation. In CFS, he was the main board of the Guidance and Counseling Club (GCC). I got a lot of information about the club from him. As a senior, he also shared many things about life in campus with me and I do learn so many things from him. Alhamdulillah.

However, we're not in the same track though. One is a soon-to-be politician and the other one is a soon-to-be teacher (insya Allah, amiin). But the path that we're taking is still the same, which is seeking mardhatillah.

He's doing Human Sciences, majoring in Political Science while I'm doing English Language and Literature and Insya Allah will be majoring in Linguistics. Although we seldom meet, we know each other quite well. Well, life in Gombak campus is getting hectic day by day. We need to focus more on what we have been doing for the time being. Other things seem not to be our priority. What is the most important thing is that our goal. We know what do we want to achieve by the end of this journey. Thus, we always look forward and never look back.

We were once al-Amin part-time teachers. We spent our two months holiday with our beloved students (while he did his short semester at the same time). We enjoyed our part-time job so much. We learned many things as temporary teachers at the school as we gained a lot of experiences being an educator in English subject as well as a dai'e to our own students. May God bless him.

Speaking of him, if it wasn't because of him, I wouldn't know that his face is published in today's paper. LOL.

Ok. I was stunned for a while. Why was he to tempted wanting me to read today's paper? I felt weird. Might there be something wrong with Syed? Because he's not used to be like this. But then I just forgot about my 'bad feelings' and started to look for Berita Harian.

I went to my mom's office. I walked towards the table at the counter and opened the Berita Harian, page by page. Ok. Nothing interesting. All I can see in there was the picture of Siti Nurhaliza and Syarifah Aini. Great! Hahaha... What is it that Syed really wanted me to see in Berita Harian anyway? I wondered.

As I turned into the Varsiti section... oh my goodness! Subhanallah! It was his picture! He got published on Varsiti cover page. So, that's why he really wanted me to look into it. Sabor jelah... hahaha...

All in all, I am proud of him!

"Syed! Congrats!!!"

Yup! He's my friend!



Salam sayang,
Qamar Purnama

Dia Pembawa Rahmah



Salam.


Firman Allah s.w.t Yang Bermaksud:

"Dialah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya yang lain menyuburkan tumbuh-rumbuhan yang pada (tempat tumbuhnya) kamu mengembala ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan tersebut tanam-tanaman zaitun,kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda ( kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikir." (An-Nahl:10- 11)


Qasidah Hujan


Hujan

Turun membasahi bumi

Merembeskan titisan-titisannya di setiap permukaan

Kehadirannya sering dirungut manusia

Dikhuatiri baju cantik dan mahal dicemari

Ditakuti kasut berjenama dikotori

Bimbang air hujan yang melimpah

Bakal merosakkan segala yang dimiliki

Namun

Jangan lihat dengan pandangan mata

Tetapi

Lihatlah dengan pandangan hati

Mengapa hujan dititipkan Tuhan kepada kita?

Hujan adalah anugerah

Hujan adalah hadiah

Hadiah yang tersangat istimewa yang dikirimkan Tuhan

Kepada kita hambaNya

Hujan pembawa rahmah

Membawa pergi segala dosa yang menggelapkan kalbu

Jika angin bayu datang membelai manja

Kini hujan hujan hadir mengelus jiwa

Hujan itu utusan Tuhan

Membawa seribu nikmat kehidupan di dunia

Demi menuju kehidupan kekal di akhirat sana.


Doa ketika hujan turun

“Allahumma syaiyiban nafi’a”
(Ya Allah, Ya Tuhan kami! Jadikan hujan ini bermanfaat buat kami).


p/s: Mari kita sama-sama meraikan kedatangan hujan di pagi hening ini. Alhamdulillah.


Wallahua'lam.


Salam sayang,
Qamar Purnama

Tuesday, 17 August 2010

Missing her



Missing her,
Calling her is the only think I wanna do,
But when? Clueless.

Missing her,
Hoping that she's doing fine with her loved one,
Yes, definitely she is.

Missing her,
Praying that God give her good health,
So she can take care of herself,
As well as her lover,
No matter in what situation they have to face.

Missing her,
Wanting to speak up her name out loud,
In a thick huge forest,
In a huge beautiful garden,
Wishing to catch those butterflies together,
Yes, She do love butterflies so much.

Missing her,
Always know how much she struggles,
Always realize how much she tries her hard,
Aiming for victory,
Never forget to pray for her success,
With God Mercy,
She would get to the triumph.

Missing her,
Staring at our pictures,
From we are sweet and innocent,
Until we are mature and tainted,
We do almost everything with our both arms and legs,
We share almost everything with the same bodies.

Missing her,
I put my palm on my chest,
I could feel it,
I could sense it,
I could taste it,
The sound. The beat. The knock.

My heart,
It keeps beating and beating and beating.

Thump thump... thump thump...

She's very closed to me,
She's very near me,
Here she is. Right here, inside of my heart,
Sitting here with me.

And now,
I don't miss her anymore,
Coz she's actually with me,
For all the time being.

But I'm longing to hug her,
And say,
"I love you, my dearest sister!"
(shedding tears)

Come back soon!


p/s: (the picture) It's me. It's her. We are together. Forever.


With love,
Qamar Purnama.

Kongsi



Salam.


Kelmarin keluar dengan Sabirah (sahabat baikku). Saya ajak dia teman pergi Jaya Jusco untuk beli sedikit lagi barang keperluan kampus. Beli kasut sebenarnya dengan baju.

Alhamdulillah, setiap kali saya bersama dengan Sabirah, terlalu banyak input ilmiah yang saya dapat daripadanya. Sungguh, masa saya terisi tiap kali saya berada dengannya.

Sepanjang outing kami hari itu, banyak yang kami bualkan dan kongsikan bersama.

Saya selalu cakap dengan dia,

"Sab, ana kat UIA skang kan dah takde kawan sangat nak cakap pasal hal2 agama." (buat muka sedih)

Sabirah, seperti biasa tersenyum mendengar kata-kata saya. Itulah Sabirah. Seorang yang sangat murah dengan senyuman.

Nak dipendekkan cerita, lepas kami pulang dari JJ, Sab nak jumpa dengan guru sekolah kami, Cikgu Hasnah. Katanya dia masih blur lagi pasal Da'wah Fardhiyah (DF). Jadi, inilah kesempatan saya untuk menambah ilmu. Terima kasih kat Sab sebab bawak saya jumpa cikgu sekali.

Lepas saja cikgu tamat bagi penjelasan rapi tentang erti sebenar DF tu sendiri, tiba2 Sab tanya tentang salah satu fadhilat bulan Ramadhan.

"Cikgu, apa maksud 'pintu2 syurga dibuka, pintu2 neraka ditutup dan syaitan diikat (digari)?'"

Saya pun jadi tertanya-tanya. Selalu je dengar ungkapan ni namun hakikatnya masih kurang mengerti dengan maksud sebenarnya. Adakah maksudnya pintu2 syurga itu benar2 dibuka, pintu2 neraka benar2 ditutup? Dan adakah syaitan tu betul2 kena ikat? Kalau ya, macam mana pulak dengan orang2 yang masih bersuka-ria buat maksiat kat luar tu? Kata syaitan dah tak ada? Musykil sebentar.

Cikgu menjelaskan.

"Dia subjektif sebenarnya. Tapi senang kita faham macam ni jelah. Sebenarnya apa yang dimaksudkan Allah dengan 'di bulan Ramadhan, pintu2 syurga dibuka seluas-luasnya, pintu2 neraka ditutup serapat-rapatnya dan syaitan digari' tu ada maksud yang tersendiri. Seolah-olah macam simbolik je Allah guna ayat ni. Pintu2 syurga dibuka tu menunjukkan pintu2 rahmat Allah. Maksudnya ialah, dalam bulan Ramadhan yang mulia ni, Allah beri kita gandaan rahmat di sisiNya sekiranya kita beribadah ikhlas keranaNya. Sebab tulah jika kita melakukan ibadah, pahala kita berganda-ganda. Bulan Ramadhan ni ibaratnya seperti sebuah program (dengan kata lain pesta ibadah) untuk kita latih diri kita beribadah kepadaNya. Sebab tulah Allah menggandakan pahala bagi setiap ibadah yang kita lakukan. Berapa? Banyak mana? Wallahua'lam. Suka hati Dialah nak bagi banyak manapun. Dia tak perlu nak mintak izin manusia. Itulah namanya rahmat Allah, pintu2 syurga tadi."

Kami semakin khusyu' mendengar.

Cikgu menyambung.

"Yang pintu2 neraka tu pulak merujuk kepada pintu keampunan Allah. Pada bulan Ramadhan ni, kita menyibukkan diri dengan beribadah sebanyak atau semampu yang boleh. Dan dalam masa yang sama kita mendapat ganjaran dari Allah yang berlipat ganda itu, kita turut mendapat keampuan yang berlipat ganda dari Allah. Allah ampunkan setiap dosa yang kita lakukan jika kita bertaubat dengan sebenar-benar taubat (iaitu taubat nasuha). Maksud lainnya bagi pintu2 neraka ditutup ni ialah pada bulan ni manusia yang sedang diseksa dalam kubur itu diberhentikan (atau direhatkan atau ditangguhkan) sejenak seksaan dan balasan yang mereka hadapi di alam barzakh."

Tak lepas kami memandang cikgu. Syoknya bila dah faham.

"Yang pasal syaitan kena ikat tu pulak, ya, memang kita semua akan cakap, 'peliklah, bulan Ramadhan ni orang kata syaitan dah kena ikat tapi kenapa kita still terus-terusan buat dosa.' Sebenarnya memang betul pun syaitan dah kena gari oleh Allah. Tapi sebenarnya apa yang membuat kita terus-terusan buat dosa atau maksiat itu bukan dari syaitan, tetapi daripada diri kita sendiri (hawa nafsu). Nafsu itu dikawal oleh diri kita sendiri. Kalau kita train dia ikut telunjuk syaitan, tak kisah syaitan diikat atau tidak, nafsu kita tu akan terus-menerus melakukan maksiat. Tapi kalau kita berjaya train nafsu kita ke arah kebaikan, kita akan dapat elak dari melakukan dosa. Sebab tulah penting dalam mendidik hawa nafsu ni sebenarnya. Sebab apa2 yang kita bagi kat nafsu kita tu akan bertukar jadi satu tabiat. Dan kita juga tahu tabiat tu memang susah nak buang kalau dia dah sebati dalam diri kita. Jadi, kalau kita still buat dosa, muhasabah diri balik. Ada something wrong dengan nafsu aku ni."

Wahh! Alhamdulillah. Barulah saya faham konsep "pintu2 syurga dibuka, pintu neraka ditutup dan syaitan digari" pada bulan Ramadhan ini.

Terlalu banyak yang kami dapat daripada penjelasan Cikgu Hasnah. Tapi tak larat nak tulis semuanya kat sini sekarang sebab sekarang dah pukul 4:08 a.m. dan saya sepatutnya sudah berada atas katil melayari mimpi-mimpi indah (hahahaha). Jangan esok sahur tak terjaga sudah.

Tapi, insya Allah untuk entry2 akan datang, saya cuba kongsikan apa yang saya dapat daripada Cikgu Hasnah tentang Da'wah Fardhiyah tadi. Sebab hakikatnya masih ramai lagi yang confius tentang DF yang sebenarnya.

Ok sahabat semua!

Selamat bersahur dan selamat meneruskan puasa!
Jom meriahkan pesta badah kita!



p/s: Rindu kamu, Sab. Sab adalah antara sahabat dekat saya yang selalu mengingatkan saya kepadaNya dan Sab sering membuka jalan bagi saya untuk terus mendekatiNya. Semoga Allah berkati sahabat yang aku sayangi ini.



Salam sayang,
Qamar Purnama


Saturday, 14 August 2010

(2:183-186)



Salam.


Bismillahirrahmanirrahim~

"O you who believe! Observing As-Saum (fasting) is prescribed for you as it was prescribed for those before you, that you may become Al-Muttaqun (the pious)." <183>

"[Observing Saum (fasts)] for a fixed number of days, but if any of you is ill or on a journey, the same number (should be made up) from other days. And as for those who can fast with difficulty (e.g. an old man), they have (a choice either to fast or) to feed a Miskin (poor person) (for every day). But whoever does good of his own accord, it is better for him. And that you fast is better for you if only you know." <184>

"The month of Ramadhan in which was revealed the Qur'an, a guidance for mankind and clear proofs for the guidance and the criterion (between right and wrong). So whoever of you sights (the crescent on the first night of) the month (of Ramadhan i.e. is present at his home), he must observe Saum (fasts) that month, and whoever is ill or on a journey, the same number [of days which one did not observe Saum (fasts) must be made up] from other days. Allah intends for you ease, and He does not want to make things difficult for you. (He wants that you) must complete the same number (of days), and that you must magnify Allah for having guided you so that you may be grateful to Him." <185>

"And when My slaves ask you (O Muhammad) concerning Me, then (answer them), I am indeed near (to them by My Knowledge). I respond to the invocation
s of the supplicant when he calls on Me (without any mediator or intercessor). So let them obey Me and believe in Me, so that they may be led aright." <186>


Few points (from the above Qur'anic ayah) to ponder:


{183} -->
Observing As-Saum (fasting) is prescribed for you as it was prescribed for those before you, that you may become Al-Muttaqun (the pious)


Fasting is obligatory for all Muslims. Fasting here is refering to fasting in the month of Ramadhan. Thus, if we are truly a Muslim, we must make sure that we obey all the things that is being commanded by Allah in the Qur'an as well as prohibit all the things that He told us to avoid. As we all know, fasting is one of the pillar of Islam and for those who do not fast will be considered as sinful and he would rather not to be called a Muslim because he does not really fulfill the five pillar of Islam. And when we fast, it will benefit us not just in this world, but also in the Hereafter; we will be among the al-Muttaqun (the pious people) in His side.


{184} -->
but if any of you is ill or on a journey, the same number (should be made up) from other days.

-->
for those who can fast with difficulty (e.g. an old man), they have (a choice either to fast or) to feed a Miskin (poor person) (for every day).


This ayah explains about rukhsah in fasting. Allah says, for those who are fasting when they are ill or on a journey, they have to replace their fasting with the same number of days (that they did not fast) in the other days after Ramadhan. And for those who have difficulty during their fasting, like the old people, pregnant lady and a mother who is breastfeeding her child, they can break their fast. However, they have a choice, either to replace their fasts or feeding the poor.


{185} -->
The month of Ramadhan in which was revealed the Qur'an, a guidance for mankind and clear proofs for the guidance and the criterion (between right and wrong).

--> He does not want to make things difficult for you. (He wants that you) must complete the same number (of days), and that you must magnify Allah for having guided you so that you may be grateful to Him.



Ramdhan is known to the holiest month among the other months in Islam. One of its specialty is that the Qur'an itself is revealed by Allah to Prophet Muhammad s.a.w. within this month. And I'm sure that we all know that Allah won't reveal the Qura'an without a purpose. It is our source of guidance and it tells us what is right and what is wrong. So, as Muslims, it's our job to recite it and practice all its teachings into our daily lives. Hence, everything that have been stated by Allah in the Qur'an are for our own advantages. Allah's rules never burden us. He always make things easier for us. He did this because He wants us to perform ibadah to Him continuously because it is our duty as His slaves, to worship Him no matter in what condition we are in, as performing ibadah is the only way to make us closer to our Creator. (As stated in the previous ayah [184]: about rukhsah in fasting) See, how much Allah loves us? He never burdens us to do something that beyond our ability. So, why can't we be grateful to Him? Just think about it.


{186} -->
And when My slaves ask you (O Muhammad) concerning Me, then (answer them), I am indeed near (to them by My Knowledge).


As Muslims, why it is very important for us to make the du'a? Can you tell me why? Exactly! Because Allah will love us more. For those who are seeking for a true love, make du'a often. It doesn't have to be every time after you've done your five times daily prayers. There are no specific time Muslim need to make du'a to Allah. So, we are free to make du'a anytime we like. Like Allah states in the Holy Book, whenever His slaves pray to Him, he will grant their wishes. That's why our late prophet recommended us to wake up early in the morning (qiammullail) to perform tahajjud, because within this time, Allah is very near to us and when we make du'a, He will fulfill it. So, what are you waiting for, let's start making du'a as many as we can from today!


Wassalam.




p/s: What is good comes from Allah and what is bad comes from my own weakness. Happy Ramadhan fasting and may Allah bless us all!


With love,

Qamar Purnama.


Sunday, 8 August 2010

Umpama Bekas Kesturi



Salam.



Daripada al-Harith al-Asy'ari bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda
yang bermaksud:


"Sesungguhnya perumpamaan bagi
orang yang berpuasa itu adalah seperti seorang
lelaki yang membawa satu bekas yang terdapat di
dalamnya kesturi, dia berada di dalam satu kelompok
manusia, maka mereka itu berasa amat hairan
dengan wangian tersebut, (begitu juga)
sesungguhnya bau orang yang berpuasa
di sisi Allah lebih harum daripada
wangian kesturi."


(Riwayat al-Tirmizi)



p/s: Ahlan wa sahlan ya Ramadhan!
Selamat berpuasa!


:)


Salam sayang,
Qamar Purnama


Saturday, 7 August 2010

Ringkasan talk akhi Hilal Asyraf



Tajuk: Kejayaan Yang Hakiki


Salam.


Definisi kejayaan

Apa itu kejayaan?

Saya amat percaya sekali yang semua orang tahu apakah pengertian kejayaan.

Setiap daripada kita memahami maksud sebenar kejayaan dalam konteks yang berbeza-beza. Kita tidak perlu membuka Kamus Dewan yang begitu tebal hanya untuk mencari definisi tepat bagi kalimah kejayaan ini kerana hakikatnya kita mampu mentafsirkannya sendiri berdasarkan ilmu dan akal yang dianugerahkan Allah s.w.t.

Akhi Hilal ada menceritakan. Semasa dia dijemput untuk beri talk pada salah sebuah sekolah, dia ada bertanyakan maksud kejayaan kepada salah seorang pelajar perempuan di sekolah itu. Dan berkata pelajar itu, "bagi saya, kejayaan tu bila saya dapat kahwin dengan lelaki handsome." Geli hati kami mendengar jawapan pelajar perempuan itu.

Ada juga orang lain yang berpendapat bahawa dia sudah dikatakan berjaya apabila dia memiliki sebuah rumah yang sangat besar (villa agaknya) dan kereta yang bukan sahaja besar malah begitu canggih sekali.

Tak kurang juga ada yang mengatakan dia sudah mencapai kejayaan apabila dia berjaya mendapat 4 flat dalam genggaman.

Namun, jika diperincikan semula, jika inilah maksud kejayaan yang diberikan mereka, saya ingin tanya. Apakah pula yang namanya kejayaan yang hakiki?

Maksud kejayaan hakiki hanya dapat disimpulkan dalam hanya satu ayat sahaja. Kejayaan yang hakiki adalah apabila seseorang berjaya memasuki syurga dan diselamatkan dari azab api neraka. Itulah dia sebenarnya kejayaan hakiki yang kita cari.

Hidup ini ada tujuan

Setiap orang punya matlamat hidup yang ingin dicapainya. Dan sudah menjadi lumrah kita sebagai manusia ingin mencipta kejayaan dalam hidup. Tanyalah kepada siapa sahaja. Tidak ada seorang pun dalam kalangan kita yang ingin gagal dalam hidup. Semua mahu berjaya.

Cuma yang membezakan kita semua adalah apa matlamat atau kejayaan sebenar yang kita ingin capai dalam hidup kita di dunia ini.

Sebab itulah sangat ketara perbezaan kita dengan orang bukan Islam. Kita hidup di dunia ini adalah untuk akhirat, untuk kehidupan yang kekal abadi setelah kita bangun pada hari kebangkitan. Namun, berbeza pula dengan kehidupan sebagai seorang bukan Islam, yang hidupnya hanya untuk dunia. Tiada hala tuju. Mereka hanya mencipta kejayaan di dunia tetapi kita ingin berjaya fiddunia walakhirah.

Firman Allah s.w.t. dalam Surah al-Mu'minun, ayat 115 yang bermaksud,

"Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahawa kamu tidak akan dikemblikan kepada Kami?"

Dalam ayat ini kita sendiri dah nampak yang sebenarnya Allah s.w.t. tidak akan menciptakan kita di dunia ini tanpa sebab. Tanpa tujuan. Kita dibawa ke dunia ini hanyalah untuk mengabdikan diri kepada-Nya. Matlamat kita hanya satu. Untuk memperhambakan diri kepada Pencipta kita. Setelah dilahirkan ke dunia, kita dilantik pula sebagai khalifah dan tanggungjawab itu wajib kita galas dan laksanakan sehinggalah sampai suatu saat kita kembali semula kepada-Nya.

Bercakap mengenai tujuan hidup, ada satu cerita yang akhi Hilal bawakan kepada kami. Kisah pendek mengenai seorang warga Jepun. Saya gelarnya sebagai A saja (tak tahu namanya apa). A ini dikenali sebagai seorang yang sangat baik dan dia dihormati oleh orang-orang sekelilingnya. Pada suatu hari, dia keluar berjalan-jalan sambil memegang pisau. Apabila dia sampai di tempat yang ramai orang, dia keluarkan pisaunya dan tikam orang-orang yang berada dekat dengannya. Orang ramai jadi hairan dengan tingkahnya. Apabila ditanya kepadanya sebab perbuatannya itu, dia menjawab, "aku dah bosan jadi baik."

Apa yang anda nampak dari kisah di atas?

Jelas bukan, bahawa kita (orang Islam) dengan orang bukan Islam itu bezanya bagai langit dengan bumi.

Mereka hidup untuk dunia, namun kita hidup untuk dunia sebagai bekalan di akhirat kelak. Tak macam orang Jepun tadi. Kita tidak akan pernah bosan dalam melakukan kebaikan kerana setiap kebaikan yang yang lakukan di dunia ini akan dibalas oleh Allah sebuah kejayaan, iaitu kejayaan yang hakiki di akhirat nanti. Syurga yang abadi.

Satu lagi firman Allah s.w.t. dalam Surah al-Anbiya' ayat 16 yang menerangkan tentang setiap yang Allah ciptakan ada tujuannya tersendiri. Maksud firman ini,

"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main."

Jadi, ingatlah hidup kita di dunia ini bukan untuk berseronok dan bukan juga untuk berhibur. Tetapi hidup kita punya matlamat. Kita mahu menjadi Mu'min yang berjaya di sisi--Nya. Jika kita tahu dan faham apa yang Allah sampaikan dalam kedua-dua ayat ini, tanya kepada diri kita mengapa kita masih bermain-main? Mengapa kita masih tidak serius dalam mengamalkan Islam? Mengapa?

Tepuk dada, tanyalah iman kita masing-masing.

Hidup ada dua pilihan

Dalam hidup kita di dunia ini, kita hanya akan diberi dua pilihan.

Kita buatlah apapun, Allah s.w.t. hanya memberikan kita dua pilihan untuk memberi jalan keluar kepada masalah yang kita hadapi.

Bermakna, kita ada pilihan sama ada ingin memilih jalan kebaikan ataupun jalan kejahatan. Kita berhak memilih untu berjaya ataupun untuk gagal. Tapi setiap pilihan yang kita buat, ada imbuhannya yang Allah s.w.t. sediakan. Jadi, tak perlu khuatir. Sedangkan Allah s.w.t. sendiri mengizinkan kita untuk memilih, sama ada untuk menjadi Mu'min yang soleh, mahupun Mu'min yang durhaka.

Dan cuba kita sama-sama fikir kita hanya diberi pilihan selagi kita masih hidup di dunia ini. Selepas malaikat maut cabut nyawa kita, kita dah tak ada peluang untuk merayu, "ya Allah! Hidupkanlah aku kembali! Nescaya aku akan bertaubat dan melakukan setiap suruhan-Mu dan meninggalkan larangan-Mu!" Sungguh, tiada kesempatan untuk buat pilihan selepas itu. Yang tinggal hanya penyesalan.

Kita juga kena ingat, jika kita dah terambil satu jalan, maka kita akan terus berada di jalan itu. Jadi, berhati-hatilah ketika membuat pilihan, Pastikan pilihan yang kita buat itu akan menguntungkan kita di akhirat kelak.

Bercakap tentang pilihan tadi, akhi Hilal ada mengingatkan kami tentang kepentingan belajar. Akhi cakap kalau kita malas belajar, maknanya kita berdosa besar! Kalau kita suka sangat tidur dalam kelas, masa pensyarah sedang mengajar, itu boleh dikira sebagai satu maksiat! Kalau kita malas nak siapkan assignment, kita akan berdosa! Kami pada mulanya hairan. Kenapa pulak akhi cakap macam tu.

Akhi kata, "cuba anda fikir-fikirkan. Siapa yang telah menanggung anda belajar di universiti ini? Macam saya, saya tajaan FAMA (father & mother). Saya yakin pasti ada dalam kalangan anda semua yang dibiaya pelajarannya oleh MARA, JPA malah ada juga yang dapat pinjaman dari PTPTN. Jadi, tidakkah anda rasa sekiranya anda malas belajar, itu tandanya anda telah mengkhianati mereka yang menaja anda ini??!! Tidakkah anda tahu bahawa apa yang anda lakukan di dunia ini akan dipersoalkan di akhirat kelak?!" Lantang suara akhi mengingatkan kami.

Setelah itu baru kami faham apa yang akhi maksudkan. Akhi juga cakap, apa juga yang kita buat, kita kena buat sungguh2. Belajar pun sama jugak. Mesti sungguh2. Kalau tak, macam mana nak dapat kejayaan yang hakiki?

Disebabkan talk yang akhi Hilal beri ni sangat panjang, saya terpaksa pendekkan. Maaf ya.

Akhi mengakhiri talk dia dengan menyuruh kami revise balik beberapa ayat Quran ini.
Dan saya harap anda semua akan baca balik ayat2 ni dan kalau boleh kita sama2 hafal ayat2 ni sebab akhi kata ayat2 Quran ni sangat penting bagi seorang mu'min seperti kita semua.

Surah as-Saff, ayat 10-12
Surah Ali Imran, ayat 185
Surah al-Baqarah, ayat 200-202


Akhirul kalam, wassalam.


p/s: Akhi pesan. Sekiranya kita nak berdakwah dengan mad'u kita, ada satu perkara yang kita perlu buat terlebih dahulu sebelum kita mengajak dia untuk mendekati Rabb. Iaitu membina jambatan hati dengannya. Wallahua'lam. Semoga berjaya mendapat kejayaan yang hakiki! Insya Allah.



:)



Salam sayang,
Qamar Purnama.


Friday, 6 August 2010

Cintanya Dia kepadaku



Salam.


Sambungan daripada entri yang sebelumnya.

Di sini, saya ingin berkongsi sedikit pengalaman ataupun kemanisan cinta yang saya terima daripada Kekasih hati saya. Ini berikutan dengan beberapa insiden yang baru saja berlaku pada diri saya dua hari yang lepas (kalau tak silap saya). Saya mohon keampunan daripada Allah dan mintak dijauhkan dari perasaan riya' dan semoga apa yang saya sampaikan ini mampu memberikan pengajaran kepada kita semua bahawa tiada cinta lain di dunia ini sehebat dan setanding dengan cinta Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Wallahua'lam.


Pertama

Pada hari Isnin baru ni, saya sibuk buka blog dan facebook (macam biasalah, aktiviti wajib setelah pulang dari kuliyah. hehe). Saya punyalah khusyu' membaca entri2 blog saya yang lepas-lepas dan lihat kalau-kalaulah ada pengunjung yang sudi meninggalkan komen di situ. Walaupun tak ramai, tapi Alhamdulillah, pengikut setia blog S.P. tetap tidak pernah lupa menuliskan komen-komen mereka di beberapa entri terbaru (terima kasih Kak Ieha dan Kak Ainul).

Tiba-tiba mata saya terlekat pada ruangan chatbox di sisi kanan blog saya. Ternyata blog saya dikunjung oleh ahli-ahli Journalism Club IIUM. Salah seorang komiti kelab itu telah menjemput saya untuk pergi ke motivational talk yang akan disampaikan oleh salah seorang novelis muda yang terkenal di Malaysia, Akhi Hilal Asyraf.

Motivational Talk:
"Kejayaan Yang Sebenar"

by Hilal Asyraf
at IIUM
Gombak by JC IIUM.

Subhanallah! Saya punyalah menjerit sekuat hati. Saya terkedu sebentar. Betulkan bahawa Allah itu Maha Mendengar? Sudah jelas terbukti yang Allah itu benar-benar mendengar doa setiap hamba-Nya. Tidak pernah sekalipun Dia terlepas pandang. Hampir setiap malam saya memohon kepada-Nya agar diberikan kesempatan untuk bertemu dengan akhi Hilal. Setiap hari saya mohon dalam hati supaya Allah beri izin kepada saya untuk bertemu dengan penulis hebat ini (kerana saya salah seorang pengikut setia blog akhi dan juga penggemar novel-novelnya dan saya ingin berkongsi ilmu dengannya). Sudah begitu lama saya menunggu peluang keemasan ini. Tup tup dapat jemputan sehari sebelum talk itu diadakan. Kalau Allah tidak menggerakkan hati ahli JC IIUM itu untuk mengunjung blog S.P. ni, mesti dah lama saya kempunan ingin bertemu dengan akhi Hilal.

Kini, saya masih tak henti-henti memuji Kekasih saya kerana telah menunaikan hasrat saya. Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... (nyanyian Maher Zain, "Thank You Allah," terngiang-ngiang di telinga).


Kedua

Semalam juga merupakan hari bertuah saya. Saya dipilih lagi oleh Allah untuk mengikuti satu lagi majlis ilmu. Iaitu ceramah Fiqh Puasa Untuk Wanita yang disampaikan juga oleh salah seorang novelis yang tidak asing lagi bagi mahasiswa2 UIAM, Kak Fatimah Syarha. Dalam majlis ilmu yang diberkati Allah ini, terlalu banyak ilmu-ilmu baru yang saya dapat tentang puasa (insya Allah akan saya kongsikan dalam entri berikutnya) dan juga memperbaharui semula segala ilmu fiqh yang saya pernah belajar di sekolah al-Amin dulu.

Nak dijadikan ceritanya, sebenarnya apa yang saya nak kaitkan dengan cinta Allah kepada saya ni adalah berdasarkan apa yang terjadi pada saya sepanjang talk itu berjalan.

Ada satu part dalam penyampaian Kak Fatimah, yang mana ramai orang mempersoalkan tentang qadha' puasa. Soalan mereka ini agak memeningkan saya dan saya agak kurang jelas dengan maksudnya. Soalan itu berbunyi begini,

"Mengapa kita wajib qadha' puasa tapi tak wajib qadha' solat?"

Sedangkan ramai dalam kalangan kawan-kawan saya mengatakan kita wajib qadha' solat jika kita mandi wajib selepas waktu solat sebelumnya telah habis. Contohnya, jika kita mandi lepas waktu asar, kita wajib qadha' solat Zuhur. Tapi, penjelasan Kak Fatimah mengenai persoalan di atas ialah, kita tak wajib qadha' solat. Jadi, saya semakin pening. Mana satu yang betul. Oleh itu, saya pun berazam nak bertanya pada sesi soal jawab, sebab saya benar-benar keliru masa tu.

Jadi, pada sesi soal jawab, semasa orang kedua mengutarakan soalan, Kak Fatimah kata,
"Akak harap ini yang terakhir ya. Akak mintak maaf, sebab akak kena balik awal."

Mendengar Kak Fatimah cakap macam tu, terus hancur harapan saya ingin bertanya. Saya jadi bimbang. Kalau saya tak tanya Kak Fatimah masa tu, bila lagi saya berkesempatan ingin bertanya. Tapi, sebab Allah dah tak izinkan saya bertanya, apa lagi yang saya mampu buat. Saya pasrah sajalah. Namun, jauh di sudut hati, Dia tahu betapa saya amat kecewa sekali kerana tak berkesempatan menanyakan soalan itu.

Tiba-tiba... Subhanallah! Sekali lagi Allah mendengar suara hati saya. Masa Kak Fatimah menjelaskan tentang soalan yang diutara oleh sister yang kedua tadi, tiba-tiba je dia selitkan penerangan tentang persoalan qadha' solat tadi.

"Ha, ni akak nak explain sikit pasal kenapa kita wajib qadha' puasa tapi tak wajib qadha' solat tadi. Jangan salah faham ya maksud akak tadi. Maksud akak sebenarnya ialah kita wajib qadha' solat sekiranya kita sengaja melengah-lengahkan mandi wajib atau dengan kata lain kita yakin bahawa kita telah suci tapi kita melambatkan mandi wajib sehingga waktu solat pada ketika itu telah habis. Contohnya, kalau kita dah suci pada pukul 3 petang, tapi kita nak mandi wajib lepas asar, sedangkan masa tu kita benar-benar sudah suci dari haid. dan kita boleh bersolat. Jadi, kita sengaja melambatkan mandi wajib sampailah masa solat Zuhur telah habis. Dengan itu, kita wajib menggantikan solat Zuhur tadi."


Mendengar penjelasan Kak Fatimah itu, barulah saya sudah benar-benar faham tentang isu ini dan saya tak lagi pening kepala. Terima kasih Kak Fatimah sebab menjawab pertanyaan 'sembunyi' saya dan segala puji bagi Allah kerana telah mendengar suara hati saya. Dia tahu saya tak berkesempatan nak tanya, tapi Dia gerakkan hati Kak Fatimah untuk memberikan penerangan lanjut tentang persoalan qadha' puasa tadi. Allah benar-benar tidak mahu saya terkapai-kapai dengan soalan yang tidak terjawan dan Dia tidak ingin kekeliruan menelubungi diri saya tentang ilmu-ilmu-Nya. Subhanallah, memang Allah itu Maha Agung kasih-Nya(Terima kasih, Kekasihku).


Jadi, cinta yang pertama di hati, biarlah kita berikan pada Dia (Allah) kerana Dia lebih berhak menerima posisi itu di hati kita.


Wallahua'lam.


p/s: Aku cinta Dia, walaupun aku tahu perjalananku semakin sampai ke penghujungnya. Aku tetap cinta Dia. Semakin dekat maut mengejarku, semakin gembira hatiku kerana tidak sabar untuk berkasih dengan-Nya di sana (syurga).


Salam sayang,
Qamar Purnama.


Dia Cinta Aku, Aku Juga Cinta Dia



Salam.


Sejak kebelakangan ini, semakin hari saya merasakan diri saya semakin lalai dari mengingatinya. Semakin hari, saya semakin alpa dengan keseronokan dunia. Semakin hari, saya semakin leka melakukan perkara-perkara yang mungkin tidak mampu mendatangkan 1000 manfaat kepada saya. Saya semakin merasakan bahawa diri saya amat jauh dari-Nya.

Hati saya bagaikan sebuah tin kosong yang tidak mengandungi apa-apa didalamnya dan saya tahu ia perlu diisi. Hari-hari yang berlalu, dirasakan amat pantas meninggalkan saya. Semakin saya berlari menjauhi-Nya, namun Dia semakin menghampiri diri ini. Dia Maha Mengetahui segala-galanya. Saya amat yakin sekali saya tahu, mengapa Dia terus datang mendekati.

Dekatnya Dia kepada saya amat saya rasakan sangat-sangat hampir dengan setiap kapilari darah dalam tubuh saya. Dia mendekati saya kerana dua sebab. Pertama, saya amat sunyi dan kedua saya sangat-sangat perlukan belaian kasih dan cinta-Nya. Sungguhpun saya melangkau sejengkal dari-Nya, namun Dia mengejar saya 1000 batu jauhnya.

Jadi, saya ingin memperkenalkan kepada anda semua, siapakah Dia yang saya maksudkan ini. Dia adalah satu-satunya Kekasih saya. Dia sangat istimewa. Tiada cinta yang mampu menggantikan cinta saya terhadap -Nya. Dialah cinta pertama dan terakhir di hati saya, Dia adalah Allah 'azza wajalla.

Mesti ramai yang tidak mengetahui tentang sejarah hidup saya. Jadi, ingin pula rasanya berkongsi serba sedikit mengenai apa yang pernah terjadi pada diri saya dahulu.

Semasa saya masih di sekolah rendah dan menengah, saya seringkali gagal dalam pelajaran. Saya sering tertinggal di belakang. Berbanding dengan kakak saya. Dia selalu kehadapan lebih dahulu. Sebabnya, saya memang bukan seorang yang pandai. Dan saya boleh juga dikatakan sebagai slow learner. Saya amat susah memahami sesuatu dalam jangka masa yang begitu singkat.

Dipendekkan cerita, disebabkan saya sering gagal dalam peperiksaan, saya sering kali menyalahkan Dia (Kekasih saya). Saya sering menyalahkan takdir. Saya selalu merasakan bahawa Dia tidak menyayangi saya sebab, apa yang saya inginkan tak pernah diperkenankan-Nya. Jadi, disebabkan terlalu banyak kegagalan yang saya tempuhi, dalam hati ini sudah dipenuhi dengan perasaan ragu-ragu. Saya tidak percayakan takdir mahupun kuasa-Nya. Sampailah saya meningkat umur 17 tahun dan pada ketika ini saya menduduki peperiksaan SPM, semuanya berubah 360 darjah. Hati saya yang pada mulanya penuh dengan syak wasangka terhadap-Nya, terus dipenuhi dengan rasa syukur yang amat sangat. Dan pada saat ini jualah, cinta saya terhadap-Nya mula berputik.

Pada tahun itu, saya belajar bersungguh-sungguh, bukanlah untuk cemerlang peperiksaan semata-mata, tetapi untuk membuktikan pada diri sendiri dan orang lain yang memandang rendah pada saya ketika itu, bahawa saya juga bisa berjaya. Orang yang tidak pandai dan selalu gagal boleh juga berjaya. Dipendekkan cerita lagi, setiap peperiksaan yang saya lalui saya jawab dengan sungguh-sungguh dan tawakkal yang tinggi kepada-Nya. Bulan berganti bulan. Saat keputusan SPM diumumkan semakin menghampiri. Qiamulail dan tilawatul Quran adalah peneman sejati, menghilangkan rasa gemuruh. Namun, saya melapangkan dada dan bersedia menerima apa saja natijah daripada-Nya. Saya tahu semua yang Dia tentukan ada hikmahnya. Saya berdoa,

"Ya Tuhanku, berkatilah semua usaha-usahaku. Segala ketentuan-Mu aku terima dengan hati yang terbuka. Jika kejayaan yang Kau akan beri padaku, maka segala pujian hanya untuk-Mu. Namun, jika kegagalan lagi yang Kau anugerahkan, maka aku redha. Mungkin itu adalah seimbang dengan segala usaha yang aku kerjakan demi mencipta sebuah kejayaan. Dan jika kejayaan itu bia merosakkanku, maka jauhkanlah ia dariku dan jika gagal itu lebih layak untukku, maka berikanlah ia kepadaku. Dengan ini, aku serahkan segalanya untuk Kau tentukan. Amiin."

Hari keputusan SPM diumumkan telah pun tiba. Sepanjang perjalanan, hanya zikrullah membasahi lidah. Hati semakin berdebar-debar. Namun, alunan zikr dan istighfar berhaya menenangkan hati saya.

"Subhanallah... alhamdulillah... walailahaillallah wallahuakbar..."

"Astaghfirullahal 'azim..."


Trutt..trutt... (1 mesage received)
"Adik, tahniah! Adik dapat 8A 2B (6A1, 2A2, 2B3)." Dihantar oleh, Kak Arshi.

"Subhanallah! Alhamdulillah!"
Laung saya dalam hati.

Mulut saya ketka itu tidak henti-henti dari terus memuji-Nya. Ternyata kesemua kegagalan saya terbayar. Rupa-rupanya memang benar ada sebab tersembunyi mengapa hanya kegagalan yang Dia berikan sebelumnya. Sebab Dia ingin menghadiahkan kejayaan yang besar kepada saya di kemudian hari. Subhanallah. (Air mata hampir menitis).

Sahabat-sahabat yang saya kasihi sekalian, pada masa inilah cinta saya terhadap-Nya menguntum mekar. Dan sehingga kini cinta itu semakin hari semakin mengembang. Tidak pernah kuncup. Beberapa hari yang lepas, ada lagi beberapa insiden yang terjadi pada diri saya membuktikan Maha Hebatnya cinta yang diberikan-Nya kepada saya. Insya Allah, saya akan ceritakan kepada anda semua dalam entry seterusnya.


p/s: Aku amat mencintai-Nya kerana dia benar-benar mencintaiku.



Bersambung...



Salam sayang,
Qamar Purnama.



Thursday, 5 August 2010

Update




Salam.



Insya Allah saya akan update S.P. tentang
perkongsian kami dengan akhi Hilal Asyraf semalam.



Tunggu...




p/s: Esok ada talk dengan Fatimah Sharha pulak! Jangan lepaskan peluang ini!
Jomlah pergi beramai-ramai (saya pun tengah mencari kawan jugak).
Terlalu banyak manfaat yang saya dapat dari talk2 seperti ini.
Tak nak ke awak rasakan apa yang saya rasa sekarang?
Masa benar2 terisi dengan benda2 yang berfaedah.
Jomlah kita sama-sama meriahkan majlis2 ilmu
terutamanya dalam kesibukan kita belajar
dan beraktiviti di kampus.Jika ada masa
untukberprogram, kenapa tidak ada
masa untuk menimba ilmu2 yang
bisa mendekatkan kita
dengan Allah?


Renung2kanlah ya:)



Salam sayang,
Qamar Purnama


Sunday, 1 August 2010

Kahwin 1: Setelah lafaz itu diungkapkan...


Tanggal 30 Julai 2010, jam 9.00 malam, rombongan lelaki telah sampai ke rumah pengantin perempuan dengan selamatnya (Alhamdulillah).

Si pengantin lelaki, kacak menawan, duduk bersila di atas bantal empuk yang telah di sediakan di ruang akad nikah (betul-betul di hadapan pelamin). Muka nampak cuak, menggelabah. Riak wajahnya jelas terpampang rasa gelisah di hati, seolah-olah dirinya sedang bermonolog,

"Nervousnya nak jadi suami orang ni!"

Debaran kian kencang tatkala Tok Kadi mengungkap kata-kata,

"Isteri adalah suatu amanah bagi seorang suami dan isteri tidak boleh dikasari dari segi mental dan fizikal."

Mendengar nasihat-nasihat Tok Kadi itu, debaran kian terasa seperti jantung ingin keluar terus dari rongga mulut. Terasa berat ingin sekali ingin memikul tanggungjawab sebagai suami yang merupakan pelindung kepada si isteri rupawan.

Sedang upacara akad berlansung, si pengantin perempuan cantik jelita sedang menanti dengan penuh kesabaran di qamar yang mewangi. Senaskhah al-Quran kesayangan dibuka dengan santunnya. Dibacanya setiap ayatullah tersergam indah di helaian-helaian itu serta ditadabburnya setiap isi yang terkandung. Baginya, cukup dengan lantunan kalimah-kalimah Allah yang suci menenangkan hatinya yang juga berdebar-debar, menanti saat indah menjadi sayap kiri seorang suami.

Si adinda duduk di sisi kakandanya bagi menghilangkan rasa gemuruh di hati serta menghangatkan kedua-dua tangannya yang dirasakan begitu dingin sekali.

"You're going to be someone's wife tonight," adindanya bersuara.

"Adik, jangan buat kak uda menangis."

Namun, siapa sangka di hati si adinda sudah membengkak. Penuh dengan air mata yang semakin membanjiri. Sedih kerana malam itu bakal terjadi suatu perubahan dalam hubungan erat mereka. Ditakutinya keadaan tidak akan sama lagi seperti selalunya. Tangisannya hanya bisa didengari oleh Sang Pencipta, Kekasih abadi. Tangisan suka dan juga duka. Bahagia si adinda kakandanya berjaya bertemu dengan sang putera idaman kalbu, pilunya hati si adinda kerana terpaksa melepaskannya pergi ke dalam dakapan seorang suami sejati (Insya Allah).



Dengan penuh keyakinan, hanya dengan sekali lafaz sahaja, kedua-dua hamba Allah yang dikasihi ini berjaya diijab kabulkan dengan penuh rahmatnya. Alhamdulillah....


Semoga Allah merahmati kalian


Ketika itu, para malaikat dan para makhluk sekalian alam memohon kepada Rabb agar memberkati pernikahan pasangan ini. Semoga kebahagiaan mengiringi kakanda dan juga kakanda ipar sehingga nyawa terlerai dari jasad.











Nukilan adindamu,
Qamar Purnama.


p/s: Selamat pengantin baru! I Love U!!!

Sonnet of the day


Sonnet 102



My love is strengthened, though more weak in seeming:
I love not less, though less the show appear
That love is merchandised whose rich esteeming
The owner's tongue doth publish everywhere
Our love was new, and then out in the spring
When I was wont to greet it with my lays;
As philomel in summer's front doth sing
And stops his pipe in growth of riper days.
Not that the summer is less pleasant how
Then when her mournful hymns did hush the night
But that wild music burdens every bough
And sweets grown common lose their dear delight

Therefore, like her, I sometime hold my tongue
Because I would not dull you with my song.



With love,
Qamar Purnama

Malaysia hit show picks 'Imam Muda'


A hit Malaysian television show which has gained international attention has announced a winner in its talent search for an imam, or Muslim religious leader.

Muhammad Asyraf Mohamad Ridzuan, 26, a religious scholar, was named the winner of the Imam Muda (Young Imam) programme on Friday, after he beat Hizbur Rahman Omar Zuhdi, a 27-year-old religious teacher, in the finale.

He won funding for a trip to Mecca to perform the hajj pilgrimage, a scholarship to al-Madinah University in Saudi Arabia, and a job at a Malaysian mosque.

Eight other contestants were eliminated during the 10-week series which began in May and grew hugely popular in the predominantly Muslim Southeast Asian country.

The show – the first of its kind - follows the reality-TV formula similar to "American Idol" in the US and "The X Factor" in Britain, and has apparently ignited new enthusiasm for Islam among Malaysia's Muslim youth.

"I feel good. Thanks to my parents, my wife and my fellow villagers who have been supporting me," Asyraf told studio audience at the end of the show aired live over Islamic lifestyle channel Astro Oasis.


Religious youth

Speaking to reporters later Asyraf said: "Our target is not just personal victory but the victory of a society and the victory of Islam itself. It has brought the youth closer to religion," he said, adding that his immediate plan was to set up a "Young Imam club".

The 10 finalists, all men chosen from 1,000 contestants, were given a variety of challenges including preparing an HIV-positive corpse for burial and counselling marriage partners.

They faced written and practical tests on religion each week, and were isolated in a mosque dormitory - banned from using phones, the internet and television.

In the finale, the two finalists were tested on reciting the Quran, presenting a sermon, singing religious hymns and answering questions from the programme's sole judge, a former grand imam of Malaysia's national mosque.

The show became a major hit, attracting worldwide interest, while the creators of the programme were thrilled by its success in achieving their goal of making Islam more appealing to young people.

"When we talk about imams, the first impression is always someone who is old-fashioned or just does his work in the mosque," Adam Riyadz, a 21-year-old journalism student, told AFP on the sidelines of the show.

"But with this show, it is easier for me to relate to what the young imams are trying to tell us," said Adam, who travelled for two hours from another state to watch the finale with five fellow students.

Imams play a broad role in Malaysia – where some 60 per cent of the 28 million population are Muslim – including leading prayers at mosques and offering counselling.


(Source: http://english.aljazeera.net/news/asia-pacific/2010/07/2010731503766963.html)


p/s: Congratulations Imam Muda Asyraf and good job for Imam Muda Hizbur and other imams too! May Allah bless you all!


LinkWithin

Related Posts with Thumbnails