Puisi Cinta
Terasa sakitnya hati,
Menanggung beban cinta.
Betapa pedihnya kalbu,
Menanggung beban rindu.
Apa yang ada dalam cinta manusia?
Kalau sememangnya cinta itu pahit,
Mengapa manusia masih mengejar cinta?
Cinta Allah belum digapai,
Tetapi cinta manusia yang didambakan.
Mengapa hal ini sering terjadi
Bagi insan-insan lemah seperti kita?
Jika kemanisan cinta itu tidak dapat dirasai,
Mengapa si gadis tergamak menggadaikan segalanya,
Demi lelaki yang dayus, bertopengkan nafsu?
Kalau benar cinta itu indah,
Mengapa banyak bayi yang tidak berdosa
Yang menjadi mangsa?
Di dalam longkang, tong sampah mahupun di kaki lima,
Menjadi tempat bagi bayi-bayi ini
Kembali ke Rahmatullah.
Apakah ini dikatakan kehebatan cinta?
Cinta yang didambakan oleh mereka
Yang lari dari cinta Sang Pencipta.
******************************
Di tikar sejadah, daku merintih lagi.
Kuseru namamu, duhai Kekasihku,
Hanya Dia bisa mengerti
Apa yang tersirat di dalam hati.
Cinta; datang dan pergi,
Cinta; buta dan bisa membutakan,
Cinta; membuah bahagia malah mengundang kekecewaan.
Ada apa dengan cinta?
Ada apa dengan cinta?
Cinta ya Rabb nan jauh, belum lagi kugapai,
Cinta manusia nan dekat, belum tentu kucapai.
Cinta,
Akan tiba masanya
Aku mendapatkannya.
Di atas titian redha Illahi,
Cinta sejati akan aku miliki.
******************************
To be continued...
Menanggung beban cinta.
Betapa pedihnya kalbu,
Menanggung beban rindu.
Apa yang ada dalam cinta manusia?
Kalau sememangnya cinta itu pahit,
Mengapa manusia masih mengejar cinta?
Cinta Allah belum digapai,
Tetapi cinta manusia yang didambakan.
Mengapa hal ini sering terjadi
Bagi insan-insan lemah seperti kita?
Jika kemanisan cinta itu tidak dapat dirasai,
Mengapa si gadis tergamak menggadaikan segalanya,
Demi lelaki yang dayus, bertopengkan nafsu?
Kalau benar cinta itu indah,
Mengapa banyak bayi yang tidak berdosa
Yang menjadi mangsa?
Di dalam longkang, tong sampah mahupun di kaki lima,
Menjadi tempat bagi bayi-bayi ini
Kembali ke Rahmatullah.
Apakah ini dikatakan kehebatan cinta?
Cinta yang didambakan oleh mereka
Yang lari dari cinta Sang Pencipta.
******************************
Di tikar sejadah, daku merintih lagi.
Kuseru namamu, duhai Kekasihku,
Hanya Dia bisa mengerti
Apa yang tersirat di dalam hati.
Cinta; datang dan pergi,
Cinta; buta dan bisa membutakan,
Cinta; membuah bahagia malah mengundang kekecewaan.
Ada apa dengan cinta?
Ada apa dengan cinta?
Cinta ya Rabb nan jauh, belum lagi kugapai,
Cinta manusia nan dekat, belum tentu kucapai.
Cinta,
Akan tiba masanya
Aku mendapatkannya.
Di atas titian redha Illahi,
Cinta sejati akan aku miliki.
******************************
This poem is written by my self on 10 and 25 March 2009. This poem is taken out simply from my heart. Usually, I really love to take out everything from the inside of my heart and jot it down on a piece of paper in a form of 'poems'. I love to create poems as well as reading them. I am sorry if it is not as beautiful as William Shakespeare's or even A. Samad Said's, but I am very sure that this poem can be a sincere poem ever!
To be continued...
5 comments:
Well Done! Puisi indah selalunya tercipta dari jiwa yg halus dan dlm keadaan yg kdg2 tertekan. Satu penghasilan yg boleh dibanggakan. :-)
nannychomel:
yeke mak? hehehe... thank you!!
salam akak ;)
akak uia ke?akak duk mana skrg?sy ddk area gombak.bila baca blog mak akak cerita pasal hantar adik akak pergi sek alamin rasa mcm dekat je.saya duduk area sini jugak :)
moga dapat kenal akak dengan lebih dekat.
best kan sirah junjungan?kalau ada lg,rasa cm nak pergi je lagi..
okay.masuk lah blog saya if ada masa and reply lah comment ni :)
maryam munirah:
insya Allah adik. semoga kita dpt knal dgn lbh dekat lg ye? a'ah... best sgt teater tu. kan best kalau dpt tgk lg kan? hehehe...
muhasabah diri sekejap baca ni.. hehe.. menarik puisi ni.. :D
Post a Comment